Berita internasional
Namanya 'Setan 2', Inilah Rudal Balistik Rusia Hipersonik yang Bisa Meluncur dari Luar Angkasa
Saat ini militer terkuat dunia masih diduduki oleh Amerika Serikat dengan jumlah tentara serta armada perangnya yang lebih banyak.
Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia berkata: "Sistem rudal ini berada di garis depan dalam upaya menciptakan jenis persenjataan baru, mengantarkan era senjata hipersonik strategis."
Rudal tersebut telah dikembangkan selama lebih dari sepuluh tahun, dengan prototipe pertama selesai pada tahun 2015.
Awalnya dijadwalkan untuk memasuki layanan pada 2018, meskipun penundaan teknis telah mendorongnya kembali ke 2022.
Menurut beberapa definisi, 'hipersonik' mengacu pada kecepatan setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Rusia mengatakan Sarmat mampu "terbang lebih dari 20 kali kecepatan suara di lapisan atmosfer yang padat".
Biasanya, rudal balistik antarbenua bekerja dengan diluncurkan ke ketinggian - terkadang luar angkasa - sebelum jatuh kembali ke Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Dalam berita militer Rusia lainnya, Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), kemarin mengatakan bahwa negara tersebut ingin Inggris dan Prancis menyetujui proses pelucutan senjata nuklir.
Baca juga: Trailer The Penthouse Season 2 Dirilis: Pembalasan Dendam Bahkan Belum Dimulai
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Cinta Terbaik - Cassandra
Baca juga: VIDEO Tinggi Air Sungai Batanghari di Kota Jambi Naik 45 Cm, Mencapai 11,74 Meter
Selama seminar online tentang pengendalian senjata, Antonov berkata, menurut TASS: “Kami memberikan prioritas untuk menyertakan Prancis dan Inggris dalam dialog."
"Negara-negara ini memiliki persenjataan nuklir yang sebanding dengan China."
"Mereka juga mengoordinasikan kebijakan nuklir mereka dengan Washington dalam NATO. "
Pada 2010, Pemerintah Inggris mengatakan akan mengurangi persediaan senjata nuklirnya secara keseluruhan menjadi 180 pada pertengahan 2020-an.
Hingga Juli 2019, persediaannya termasuk 200 senjata untuk pencegah khusus laut, kata Asosiasi Pengendalian Senjata.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Artikel ini telah tayang di Intisari.Online