Kisah Polwan Indonesia, Ungkap Puluhan Kilogram Sabu dan Aksi Penyamaran Hingga Nyaris Ketahuan
Lulusan Akpol tahun 2007 ini menjadi satu-satunya perwira lulusan di tahun tersebut yang lebih dahulu mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolr
TRIBUNJAMBI.COM - Kepolisian RI boleh bangga karena punya Polisi Wanita atau Polwan yang berprestasi.
Kompol Rosana Albertina Labobar menjadi salah satu polisi wanita (polwan) yang memiliki segudang prestasi
Lulusan Akpol tahun 2007 ini menjadi satu-satunya perwira lulusan di tahun tersebut yang lebih dahulu mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian tahun 2017
Apa saja ya prestasi Kompol Rosana ini?
Banyak prestasi yang telah diraihnya dalam membongkar penyelundupan narkoba di Indonesia.
Diantaranya di awal kariernya di tahun 2007 ketika menjabat Kasat Reskrim di salah satu Polres Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Promosi Lewat Twitter Sampai Posting Foto Panas, Suami Tega Jual Istri untuk Layanan Bertiga
Baca juga: Adakah Efek Samping dari Vaksin Covid-19? di Indonesia Sudah Dimulai, Jokowi Orang Pertama Disuntik
Baca juga: Antisipasi Musim Hujan, Dua Alat Berat Siaga di Limun dan Batang Asai
Dia menoreh prestasi dengan mengungkap peredaran narkoba jenis sabu seberat 135 Kg.
Lalu ketika menjabat sebagai Kanit 5 Subdit 1 Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya merangkap Katimsus Subdit 1, Kompol Ocha -panggilannya dan tim sudah mengungkap jaringan liquid vape dan ganja sintetis mulai dari pengedar, home industri, pengendali bahkan bandar besar dan jaringan internasional sehingga kembali meraih Pin Emas Kapolri karena prestasinya itu.
Puncaknya adalah ketika menjabat Wakasat Narkoba Polresta Depok sukses mengungkap kasus penyelundupan 1 ton sabu di Anyer, Banten
Dia menjadi satu-satunya polwan yang terlibat dalam aksi menggagalkan penyelundupan tersebut.
Polwan berprestasi ini juga mendapatkan penghargaan berupa Pin Emas Ibu Presiden pada Hari Kartini 2019 di Monas.
Kini Kompol Ocha mendapat promosi jabatan sebagai Wakasat Polres Metro Jakarta Barat
Keseharian yang sangat berbeda dimana dia tidak lagi beraktivitas di lapangan untuk terjun langsung dalam giat penyelidikan maupun penangkapan.
Tugas dan tanggung jawabnya lebih kepada pengawasan anggota ke dalam, dan pemberkasan dalam penyelidikan.