Vaksinasi Covid
Ini Kata BPOM Soal Efek Samping Vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Mulai dari Gejala Ringan Sampai Sedang
Suntik vaksin virus corona akan menimbulkan efek samping bagi tubuh. Namun, efek samping vaksin virus corona tersebut hanya bersifat ringan dan sedang
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Hari Ini, Rabu (13/1/2021) Pemerintah mulai menjalankan program vaksinasi virus corona.
Suntik vaksin virus corona akan menimbulkan efek samping bagi tubuh. Namun, efek samping vaksin virus corona tersebut hanya bersifat ringan dan sedang.
"Semua vaksin punya efek samping, tak perlu jauh-jauh hampir semua produk medis sebetulnya punya efek samping," ujar dr Dirga dalam video edukasi yang diposting di https://covid19.go.id/
Baca juga: Pejabat Ini Ikut Disuntik Vaksin Covid-19 Bersama Jokowi Hari Ini, Ribka Tjiptaning Tolak Vaksin
"Dari penelitian diketahui bahwa 95 persen efek vaksin itu sifatnya ringan, reaksi lokal berupa nyeri di bekas suntikan tentu wajar habis disuntik kita merasa nyeri sedangkan sisanya berupa reaksi sistemik yakni demam," jelas dr Dirga
Demam pasca vasinasi bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan
Demam pasca vaksinasi merupakan tanda bahwa sistem imunitas kita terstimulasi.
Itu adalah tanda bahwa vaksin betul bekerja dan demam karena vaksinasi umumnya berlangsung paling lama 48 jam
Kelompok penerima vaksin
Untuk pertama kali, vaksin virus corona akan disuntikkan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Selanjutkan vaksin virus corona diberikan kepada tenaga medis yang menangani Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah merilis izin penggunaan darurat vaksin virus corona alias izin emergeny Use Authorization atau EUA atas vaksin Sinovac, China dan Bio Farma.
Vaksin virus corona asal China Sinovac kini bernama CoronaVac.
Pasca mengantongi izin darurat EUA ini, vaksin virus corona Sinovac atau CoronaVac ini bisa beredar dan digunakan.
Baca juga: Politisi PDIP Blak-blakan Menolak Divaksin Covid-19, Siapa Ribka Tjiptaning Anak Buah Megawati Ini?
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam konferensi pers secara virtual, Senin (11/1) menjelaskan, berdasarkan data interim hasil uji klinis III di Bandung
"Hasil efficacy uji klinis di Bandung 65,30 persen," kata Kepala BPOM Penny, Senin (11/1).