Berita Kota Jambi
Ukuran Tempe Kini Mengecil dan Harga Tahu Naik, Disperindag Jambi Ungkap Harga Kedelai
Meski harga kedelai terbilang tinggi. Namun produksi tahu tempe di Provinsi Jambi masih tetap berjalan.
Penulis: Zulkipli | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Meski harga kedelai terbilang tinggi. Namun produksi tahu tempe di Provinsi Jambi masih tetap berjalan.
Sejauh ini stok tahu tempe masih aman, walaupun ukuran tempe diperkecil dan tahu naik harga karena tingginya harga bahan baku.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ani Rosnifa mengatakan, sejauh ini terdata produksi tahu tempe masih sama seperti biasanya.
"Yang berbeda sekarang ukuran tempe diperkecil dan tahu yang naik harganya," jelasnya, Selasa (12/1/2021).
Harga bahan baku kedele di Jambi saat ini, pada angka Rp9.300 dari semula Rp7.000. Ini sudah terjadi seminggu belakangan.
"Tetapi di Jambi laporan ke kita stok masih aman," katanya yang belum merincikan jumlah stok yang ada.
Setidaknya, di Jambi terdapat 75 persen kedelai impor yang dipakai untuk tahu dan tempe.
Impor lebih dipakai karena bersifat berkelanjutan.
Sedangkan kedelai lokal bersifat tidak selalu ada (tak kontinue).
"Untuk kedelai lokal cocok untuk tahu karena banyak santannya."
"Berbeda dengan tempe ukuran tahu tak bisa diperkecil karena sudah ada cetakannya," ujarnya.
Soal harga, tempe di Jambi dihargai Rp6 ribu hingga 7 ribu per batang.
"Kalau di Jambi masih stok yang lama jadi masih aman untuk beberapa hari ini, sedangkan di nasional sudah langka kedelai tersebut," imbuhnya.
Dampak kedelai naik terhadap industri tahu tempe diJambi, lanjutnya, belum terasa bagi perajin keripik tempe di pasaran Jambi.
"Kalau ini berlangsung lama tentu sangat berpengaruh terhadap industri keripik tempe ,apalagi permintaan keripik tempe sangat tinggi saat ini baik untuk pasar lokal ataupun luar provinsi seperti batam dan Riau," kata Rosnifa.