Kejanggalan Bentuk Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Diungkap Pengamat: Tapi Sayapnya Sudah Ada Flip
Pesawat ini belum masuk keluarga Boeing next generation alias masih dari keluarga Boeing klasik. Namun, kata Yayan, kondisi pesawat masih sangat layak
"(Pesawat mengarah) ke barat laut (north west). Karenanya ATC menanyakan untuk melaporkan arah pesawat. (Namun), dalam hitungan detik, pesawat hilang dari layar radar," ungkap Aditia.
Lalu, lanjut Aditia, pada pukul 14.40 WIB, menara pengatur lalu lintas penerbangan (ATC) Jakarta melihat arah penerbangan pesawat bukan 0,75 derajat seperti seharusnya bila menuju Pontianak.
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Mayjen TNI (Mar) Bambang Suryoaji di Kantor Basarnas, menyatakan informasi hilangnya pesawat ini mereka terima pada pukul 14.55 WIB.
Mulai pukul 17.00 WIB, upaya pencarian langsung digelar bersama oleh Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan masyarakat di lokasi yang diduga sebagai titik terakhir pesawat terpantau radar.
Data FlightRadar24 mendapati pesawat hilang kontak hanya berselang sekitar empat menit sejak lepas landas.
Penurunan ketinggian pesawat dari posisi yang sudah di posisi jelajah hingga hilang dari radar terpantau sekitar setengah menit saja.
Serpihan yang diduga bagian dari pesawat ini ditemukan di sekitar perairan Kepulauan Seribu menjelang Maghrib. Sriwijaya Air SJY 182 pun dipastikan jatuh.
Data Awal
Merujuk data dari FilghtRadar24, berikut ini data ketinggian dan kecepatan pesawat sejak bersiap di landasan, lepas landas, mencapai ketinggian jelajah, hingga hilang kontak:
Rute penerbangan yang ditempuh sejak lepas landas hingga hilang kontak, dapat dilihat pada visualisasi data penerbangan menggunakan bantuan Google Earth berikut ini:
20 Detik Terakhir
Hingga tulisan ini tayang, dalam semua konferensi pers yang telah digelar tak muncul adanya komunikasi dari pilot ke menara kendali penerbangan (ATC) di Bandara Soekarno Hatta terkait penurunan ketinggian terbang di detik-detik terakhir sebelum hilang dari radar.
Yayan menyebut data ketinggian dan kecepatan pesawat Sriwijaya Air berkode penerbangan SJY 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB ini perlu dicermati.
"Perhatikan di 20 detik terakhir," ujar Yayan yang sudah mencermati teknis penerbangan selama beberapa dekade ini.
Penurunan ketinggian dan kecepatan pesawat hingga hilang kontak sempat melalui fase landai. Lalu, lanjut Yayan, tiba-tiba kecepatan melonjak tinggi saat ketinggian makin rendah.