Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Roh Kudus yang Berkarya dan Melakukan Tanda Ajaib
Bacaan ayat: Kisah Para Rasul 19:6 (TB) - "Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah merek
Roh Kudus yang Berkarya dan Melakukan Tanda Ajaib
Bacaan ayat: Kisah Para Rasul 19:6 (TB) - "Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat".
Oleh Pdt Feri Nugroho

Di sepanjang sejarah Karya Penyelamatan Allah atas manusia, tanda ajaib menjadi pokok penting bahwa yang terjadi dalam kehidupan seseorang berasal dari Tuhan atau dikehendaki oleh Tuhan.
Alkitab penuh dengan cerita spektakuler, yang membawa pembacanya diajak untuk melintasi ruang dan waktu dan kembali ke masa lalu, turut serta merasakan dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan bersama para tokoh yang mengalaminya.
Imajinasi membawa seseorang ingin mempunyai pengalaman yang sama dan berharap peristiwa yang sama dialami oleh dirinya sendiri pada masa kini.
Sebuah pengharapan yang bagi beberapa orang dapat benar-benar terjadi, namun tidak bagi yang lain. Dalam situasi demikian, seseorang tergoda untuk memberikan penilaian tentang apa yang dialami.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Allah adalah Kasih
Dalam berbagai penilaian, hampir seragam menyatakan bahwa jika tidak mengalami seperti yang dialami para tokoh di masa lalu, dinilai sebagai orang yang kurang beriman atau imannya masih kecil.
Tragisnya, penilaian ini dijadikan sebagai pedoman (bahkan pokok ajaran) yang mengarah pada tindakan penghakiman bagi yang lain.
Akibatnya dalam beberapa peristiwa, seseorang merasa diri beriman lemah dan mulai mengasihani diri.
Masih beruntung jika sikap mengasihani diri mendorong seseorang lebih keras untuk hidup dalam kebenaran; namun tragisnya beberapa orang melakukan berbagai penipuan dengan berpura-pura mengalami tanda ajaib namun sebenarnya tidak pernah terjadi dan menceritakan peristiwa tersebut berulang-ulang hingga beberapa orang lain percaya dan menerimanya sebagai sebuah kebenaran.
Sangat disayangkan, tanda ajaib yang awalnya dapat membangun kehidupan beriman, ketika terjadi salah penilaian justru dirampas oleh Iblis untuk menguasai dan menyesatkan kehidupan seseorang menjadi jauh dari Tuhan.
Di sepanjang cerita Alkitab, dominan tanda ajaib itu diberitakan. Jika mencermati lebih mendalam, maka kita menemukan bahwa yang diutamakan dalam setiap tanda ajaib yang terjadi, bukanlah pada pemujaan kepada tanda ajaib, namun melalui tanda ajaib seseorang dibawa untuk menjumpai Tuhan dalam pengalaman hidupnya.
Kita mendapati betapa dinamisnya tanda ajaib yang dialami setiap orang.
Masing-masing mempunyai pengalaman yang berbeda-beda.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hidup Kekal yang Dijanjikan dalam Yesus Kristus
Bukan hanya fokus pada tanda ajaib yang dialami, tetapi seluruh perjalanan kehidupan dengan berbagai pengalaman yang menyertainya terangkai dalam satu kesatuan yang utuh, sehingga seseorang diyakinkan bahwa Tuhan hadir dalam kehidupannya.
Berbagai peristiwa sehari-hari, berupa kecemasan, kebimbangan, rasa takut dan kegentaran akan keadaan yang dihadapi, menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan tanda ajaib insidental yang pernah terjadi.
Pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir, menjadi tanda ajaib pertolongan Tuhan.
Bagi mereka yang mengalaminya, dianggap ajaib karena tidak mungkin pembebasan itu terjadi tanpa intervensi Allah dalam prosesnya.
Sepuluh tulah yang berakhir dengan terbunuhnya semua anak sulung bangsa Mesir dan tetap dibiarkan hidup anak sulung Israel dengan tanda olesan darah domba pada tiang pintu rumah, meyakinkan mereka bahwa kuasa Tuhan sedang dinyatakan.
Bertahun-tahun kemudian, cerita itu diteruskan dari generasi ke generasi. Pengulangan cerita tidak pernah bermaksud membawa generasi selanjutnya untuk bernostalgia dan berharap peristiwa itu terulang kembali.
Tujuan utama peristiwa tersebut diceritakan ulang adalah agar umat terus meyakini bahwa Tuhan akan terus menyertai dan berkarya dalam pengalaman hidup mereka, seburuk apapun keadaannya.
Tanda ajaib juga menyertai para murid Yesus Kristus ketika Roh Kudus turun menaungi mereka.
Penumpangan tangan yang dilakukan oleh Paulus membuat mereka dapat berbahasa roh dan bernubuat. Peristiwa tersebut menjadi tanda yang paling mudah dimengerti dan dipahami bahwa Tuhan berkenan atas kehidupan mereka.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Darah Yesus menyucikan Manusia dari Dosa
Para murid hendak diyakinkan bahwa Roh Kudus ada.
Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri, yang telah berkarya sejak semula yaitu melayang-layang diatas permukaan air ketika Allah menciptakan langit dan bumi.
Pada masa itu, tanda berbahasa roh dan bernubuat menjadi penting untuk menjadi bukti yang meyakinkan orang-orang yang menyaksikannya dan mengambil pilihan untuk percaya.
Muara dari tanda ajaib adalah keputusan seseorang untuk menjadi percaya dan mengarahkan kehidupannya kepada Tuhan.
Apakah tanda ajaib itu bisa terjadi hari ini?
Jawabannya, bisa. Jika memang Allah menghendaki dan dirasa perlu untuk memperlihatkan tanda ajaib, pasti bisa Dia lakukan.
Yang perlu dipahami bahwa tanda ajaib bukan menjadi tolok ukur iman. Tanda ajaib menjadi otoritas Allah untuk melakukannya.
Siapapun bisa dipakai oleh Tuhan untuk memperlihatkan tanda ajaib, namun bukan dalam rangka demontrasi dan pemujaan diri.
Tanda ajaib adalah hak prerogatif Allah untuk melakukannya.
Tanda ajaib itu terjadi setiap hari.
Hidup benar dalam kekudusan, sabar ketika menghadapi penderitaan, mengampuni ketika dianiaya, bertekun dalam doa, menolong orang lain yang berkekurangan: semuanya adalah tanda ajaib bahwa Tuhan telah memberikan jaminan keselamatan dalam Yesus yang kita percaya dan mengubah kehidupan kita menjadi baru.
Kehidupan yang diwarnai kasih, menjadi tanda ajaib bahwa seseorang sungguh telah mengalami kasih Tuhan dalam hidupnya.
Tanda ajaib apa yang sudah kita miliki, sebagai bentuk pembaharuan akal budi dalam Yesus? Amin
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam