Daftar Harta Kekayaan Lima Calon Kapolri yang Diajukan ke Jokowi, Arief Sulistyanto Terkaya
Berikut harta kekayaan lima calon Kapolri pengganti Idham Azis sebagaimana dirangkum Tribunnews dari situs elhkpn.kpk.go.id
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Lima calon Kapolri tersebut telah diajukan oleh Ketua Kompolnas Mahfud MD ke Jokowi untuk menggantikan Idham Azis yang memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021 nanti.
Sebanyak lima calon Kapolri telah diajukan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menggantikan Idham Azis.
Selah diserahkan Kompolnas kepada Jokowi, nanti yang terpilih akan diserahkan ke DPR untuk dilakukan fit and proper test.
Dikutip dari Tribunnews, dua nama terakhir adalah Kalemdiklat, Komjen Pol Arief Sulistyanto dan Kabaharkam, Komjen Pol Agus Andrianto.
Sebagai pejabat negara, kelima jenderal bintang ini wajib menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK.
Oleh KPK, LHKPN diunggah ke situs resmi dan bisa diakses oleh semua masyarakat.
Dari LHKPN, diketahui apa saja aset yang dimiliki kelima calon Kapolri tersebut, berapa nilainya, serta ada di mana saja.
Berikut harta kekayaan lima calon Kapolri pengganti Idham Azis sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari situs elhkpn.kpk.go.id:
1. Komjen Pol Gatot Eddy Pramono

Saat ini, Gatot Eddy Pramono menjabat sebagai Wakapolri dan Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Gatot Eddy Pramono disebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Aziz.
Jenderal kelahiran Solok, Sumatera Barat, 28 Juni 1965 ini berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebelum menjadi Wakapolri, Gatot Eddy Pramono menjabat Kapolda Metro Jaya.
Dalam LHKPN-nya per 2 November 2020, Gatot Eddy Pramono memiliki harta kekayaan senilai Rp 10.784.282.700.
Aset berupa tanah dan bangunan menyumbang sebagian besar harta kekayaan Gatot Eddy Pramono.
Tercatat, Gatot Eddy Pramono memiliki delapan bidan tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Barat, Bogor, Tangerang, hingga Sukabumi.
Aset lainnya adalah empat unit mobil senilai Rp 1.968.000.000. Koleksi mobil termahalnya adalah Toyota Land Cruiser tahun 2013 yang bernilai Rp 903 juta.
Gatot Eddy Pramono juga masih memiliki aset lain berupa kas dan setara kas sebesar Rp 1.566.682.700.
2. Komjen Pol Boy Rafli Amar

Boy Rafli Amar kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang diangkat Jokowi pada 6 Mei 2020.
Karier Boy Rafli Amar mirip seperti mantan Kapolri, Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian yang melejit setelah menjabat sebagai Kapolda Papua.
Perbedaannya, Boy lebih banyak dikenal sebagai Humas Polri.
Boy Rafli Amar lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965 sekaligus lulusan Akpol 1988 yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Dalam LHKPN-nya per 16 Oktober 2020, Boy Rafli Amar memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 6.451.502.663.
Aset berupa tanah dan bangunan juga menyumbang sebagian besar harta kekayaan Boy Rafli Amar.
Boy Rafli Amar memiliki 11 bidang tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Selatan dan Lebak dengan nilai Rp 4.901.434.000.
Aset lain yang dimiliki Boy Rafli Amar adalah harta bergerak lainnya yang nilainya mencapai Rp 760 juta.
Boy Rafli Amar juga masih memunyai tiga unit mobil dengan nilai Rp 692.942.000.
Terakhir, Boy Rafli Amar memiliki aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 241.184.663.
3. Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo

Saat ini, Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) sejak 6 Desember 2019.
Listyo Sigit menjadi sorotan saat ikut menangkap buronan pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra, pada Kamis (30/7/2020) malam.
Bahkan perwira kelahiran Ambon, 5 Mei 1969, ini menjemput Djoko Tjandra dari Malaysia ke Indonesia.
Sebelum menjadi Kabareskrim, ia pernah menjabat sebagai ajudan Jokowi.
Saat menjabat sebagai Kabareskrim, Listyo Sigit langsung mendapatkan tugas menuntaskan kasus penyerangan penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Dalam LHKPN per 11 Desember 2020, Listyo Sigit diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp 8.314.735.000.
Kepemilikan tanah memang menyumbang sebagian besar aset mantan Kapolda Banten itu.
Walau 'hanya' punya tiga tanah, tapi nilai setiap tanahnya di atas Rp 1 miliar.
Total aset kekayaan Listyo Sigit berupa tanah dan bangunan mencapai Rp 6.150.000.000.
Listyo Sigit juga hanya memiliki satu unit mobil Toyota Fortuner senilai Rp 320 juta.
Aset lain yang dimiliki lulusan Akpol 1991 ini adalah harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas.
Masing-masing nilainya adalah Rp 975.000.000 dan Rp 869.735.000.
4. Komjen Pol Agus Andrianto

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto. (Tribun Medan)
Komjen Pol Agus Andrianto menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam).
Pria lulusan Akpol 1989 ini diketahui berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebelum menjadi Kabaharkam, Agus Andrianto menjabat Kapolda Sumut menggantikan Komjen Firli Bahuri yang menjadi Ketua KPK.
Agus lahir di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967.
Agus sangat terkenal ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, tatkala menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Berdasarkan LHKPN yang diserahkan ke KPK, Agus Andrianto terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 19 Desember 2011.
Saat itu, Agus Andrianto masih menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Mobile (Kabagresmob) Biro Pembinaan dan Operasional (Robinops) Bareskrim Polri.
Per 2011, Agus Andrianto memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.797.350.000.
Rinciannya, ia memiliki satu bidang tanah di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 2.548.350.000.
Aset lainnya adalah mobil Toyota Corolla dengan nilai Rp 60 juta.
Harta bergerak lainnya yang dimiliki Agus Andrianto sebesar Rp 16 juta serta giro dan setara kas sebesar Rp 173.000.000.
Bila dibandingkan tahun ini, kekayaan Agus Andrianto bisa jadi lebih besar atau lebih kecil dari kekayaannya per 2011.
5. Komjen Pol Arief Sulistyanto

Arief Sulistyanto lahir di Nganjuk, 24 Maret 1965. Kini, Arief menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Kalemdiklat) per 22 Januari 2019.
Lulusan Akpol 1987 tersebut berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebelum menjabat Kalemdiklat, jenderal bintang tiga ini menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim).
Pada 2007, Arief Sulistyanto masuk dalam anggota tim khusus penyidikan perkara aktivis Munir.
Saat dipindah dari Bareskrim ke Lemdiklat, Arief Sulistyanto diberi kepercayaan untuk mengelola SDM Polri di Lemdiklat.
Hal ini karena keberhasilan Arief terdahulu saat menjabat Asisten SDM Kapolri dalam mengelola SDM di tubuh Polri.
Dalam LHKPN-nya per 9 Maret 2020, Arief Sulistyanto memiliki harta kekayaan sebesar Rp 14.431.347.591.
Dibanding dengan empat komjen lainnya, harta kekayaan Arief Sulistyanto paling banyak atau di atas Wakapolri Gatot Eddy Pramono.
Adapun rincian asetnya, Arief Sulistyanto memiliki 13 bidang tanah dan bangunan dengan nilai Rp 7.036.244.000.
Aset tanah ini berada di sejumlah daerah seperti Batam, Karanganyar, Cianjur, Bekasi, Jakarta Timur, Pekanbaru, dan Jakarta Selatan.
Mantan Kapolda Kalbar ini juga mempunyai empat unit mobil dengan total nilai Rp 1.270.000.000.
Koleksi mobil paling mahal milik Arief Sulistyanto adalah Toyota Alphard yang nilainya Rp 800 juta.
Dua aset lain milik Arief Sulistyanto adalah harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas.
Nilainya, masing-masing adalah harta bergerak lainnya Rp 2.256.000.000 lalu kas dan setara kas Rp 3.869.103.591.
Fadil Imran tidak Masuk Bursa Calon Kapolri
Lima Calon Kapolri diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada Presiden Joko Widodo.
Dari lima calon Kepala Kopolisian Negara Republik Indonesia (Kepala Polri) tersebut, semuanya adalah jenderal bintang tiga (Komisaris Jenderal/Komjen Polisi).
Dengan demikian, dari kelima calon Kepala Polri tersebut, tak ada nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Fadil Imran sebelumnya disebut-sebut akan segera naik pangkat setelah dianggap melakukan tindakan berani atau tegas terhadap sejumlah kasus, seperti kasus Front Pembela Islam (FPI) di Ibu Kota Jakarta.
Kelima calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas kepada Presiden Joko Widodo adalah sebagai berikut.
Baca juga: Sarjana Hukum Siap-siap, Rekrutmen Calon Hakim Kemungkinan Besar Dibuka Di CPNS 2021, Gajinya Wow
1. Komjen Gatot Edy Pramono
2) Komjen Boy Rafly Amar
3) Komjen Listyo Sigit Prabowo
4) Komjen Arief Sulistyanto
5) Komjen Agus Andrianto.
"Kelima org itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas, jam terbang," ujar Mahfud MD melalui akun twitternya, kemarin.
Menurut Mahfud MD, kelima calon Kapolri itu semuanya bintang tiga dan tak ada satu pun yang jenderan bintang dua (irjen).
"Mengonfirmasi berbagai berita: benar penjelasan Pak Benny Mamoto dan Pak Wahyudanto dari Kompolnas bhw selaku Ketua Kompolnas saya sdh menyerahkan nama2 calon Kapolri utk dipilih oleh Presiden agar diajukan ke DPR. Yg diajukan semua jenderal bintang 3, tdk ada yg msh bintang 2," ujar Mahfud MD.
Inilah cuitan Mahfud MD terkait Calon Kapolri yang akan segera diajukan Presiden ke DPR untuk mendapat persetujuan.
@mohmahfudmd: Mengonfirmasi berbagai berita: benar penjelasan Pak Benny Mamoto dan Pak Wahyudanto dari Kompolnas bhw selaku Ketua Kompolnas saya sdh menyerahkan nama2 calon Kapolri utk dipilih oleh Presiden agar diajukan ke DPR. Yg diajukan semua jenderal bintang 3, tdk ada yg msh bintang 2.
@mohmahfudmd: Ini 5 nama Komjen Pol. yg diajukan kpd Presiden oleh Kompolnas utk dipilih sbg calon Kapolri: 1) Gatot Edy Pramono; 2) Boy Rafly Amar; 3) Listyo Sigit Prabowo; 4) Arief Sulistyanto; 5) Agus Andrianto. Kelima org itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas, jam terbang
Paket Kapolri-Wakapolri
Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah sepakat dengan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.
Neta menyebut isu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri ke depannya akan terjadi.
Namun Iskandarsyah mempertanyakan komposisi Kapolri dan Wakapolri yang disebut Neta.
Sosok tersebut bahkan sudah direncanakan oleh pihak Istana untuk menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan pensiun 1 Februari 2021 mendatang.
Baca juga: Akun Twitter Donald Trump Di Suspends Permanen, Dua Tweet Terakhirnya Dianggap Melanggar, Reaksinya?
Dimana katanya Neta menyebutkan bahwa Kapolri adalah Komjen Gatot Eddy Pramono yang saat ini menjabat Wakapolri, dan Wakapolrinya adalah Komjen Listyo Sigit yang saat ini adalah Kabareskrim.
"IPW sepertinya tidak melihat dan mempertimbangkan komposisi dari lulusan atau angkatan akpol. Sebab hal ini akan sangat menjadi pertimbangan yang sangat penting oleh Presiden. Dan saya yakin Jokowi paham soal itu," ujar Iskandarsyah kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).
Menurut Iskandarsyah, Jokowi hampir pasti tidak akan meminta Komjen Pol Gatot Eddy Pramono duduk di pucuk pimpinan tertinggi Polri menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis.
Baca juga: Detik-detik Geng Motor di Kota Jambi Serang Warga Eks Lokalisasi Pucuk, Ceweknya Ditangkap
"Karena kita ketahui Komjen Gatot Eddy Pramono merupakan lulusan atau angkatan akpol tahun 1988. Ia satu angkatan dengan Jenderal Idham Azis atau sama-sama lulusan akpol 88," ujar Iskandarsyah.
"Jadi bagaimana mungkin lulusan dari satu angkatan yakni 88, akan menjabat sebagai pimpinan Polri dua kali. Sepertinya tidak mungkin," kata Iskandarsyah
Menurutnya Jokowi tidak akan menghambat regenerasi kepemimpinan di tubuh Polri dengan menjadikan Kapolri, dijabat oleh orang dari lulusan atau angkatan akpol yang sama selama dua kali berturut-turut.
"Dengan pertimbangan lulusan atau angkatan Akpol ini, saya memiliki pandangan komposisi Kapolri dan Wakapolri ke depan yang menurut saya sangat pas dan tepat, menggantikan Jenderal Idham Azis," kata Iskandarsyah.
Yakni kata Iskandarsyah, Kapolri dijabat Komjen Pol Agus Andrianto yang saat ini menjabat Kabarharkam Polri, dan Wakapolrinya adalah Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjadi Kabareskrim.
Baca juga: KABAR GEMBIRA, Lulusan SMA dan SMK Bisa Ikut Tes CPNS, Ini Formasi CPNS 2021 Lulusan SMA & SMK
"Komposisi ini sangatlah cocok untuk mengemban tugas sebagai Kapolri dan Wakapolri," katanya.
Sebab kata Iskandarsyah, Komjen Pol Agus Andrianto adalah angkatan akpol tahun 89 dan Komjen Listyo Sigit Prabowo Msi adalah lulusan akpol tahun 91.
"Ini adalah komposisi yang menurut kami paling pas dan tepat, serta mewakili generasinya" ungkap Iskandarsyah.
Jika mengingat sebelumnya, kata Iskandarsyah, beberapa angkatan akpol yang senior sudah terwakili dengan menjabat Kapolri.
Dimana angkatan 87 sudah diwakili oleh Tito Karnavian yang sekarang menjabat Mendagri, lalu angkatan 88 diwakili oleh Idham Aziz.
Baca juga: Pelaksanaan Tes CPNS 2021 Baru Bisa Dimulai Juni 2021, Ternyata Ini Penyebabnya
"Jadi sudah saatnya regenerasi berikutnya yang akan memimpin, yakni angkatan 89. Janganlah satu generasi dipaksakan berturut-berturut menjabat Kapolri. Berikan ke generasi-generasi berikutnya. Komposisi yang saya sampaikan tadi adalah komposisi yang pas. Karena tidak tebak-menebak dan tak mengada-ada," papar Iskandarsyah.
Iskandarsyah yakin Presiden juga sudah memiliki respon atas komposisi yang disebutnya itu.
Apalagi kabar terakhir katanya Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri telah menyodorkan rekomendasi sejumlah nama calon Kapolri ke presiden Jokowi.
Sehingga Jokowi tinggal menunggu nama calon Kapolri yang direkomendasikan Kompolnas dalam waktu dekat, sebelum menentukan pilihannya untuk di fit and propper test di legislatif.(bum)
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Facundo Chrysnha Pradipha)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar Harta Kekayaan 5 Calon Kapolri yang Diajukan ke Jokowi, Arief Sulistyanto Paling Kaya