KONTROVERSI Blusukan Bu Risma, Menteri Sosial: Kerja Saja Sudah Capek, Kok Nyeting-Nyeting Segala
Blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang kontroversial dan memicu pro kontra di lini masa masih hangat dibicarakan.
"Jadi sekali lagi, enggak ada saya niatan (settingan), capek sekali nyeting-nyeting gitu. Orang kerja saja sudah capek, kok pakai nyeting-nyeting segala," tuturnya.
Digaji Rp4,7 Juta
Sebanyak lima orang gelandangan atau pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) bakal dipekerjakan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma di anak perusahaan BUMN, yakni PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti Tbk.
Risma sendiri yang tadi pagi langsung mengantarkan lima gelandangan dari Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi Timur, menuju tempat kerjanya di Bekasi Timur di kawasan Grand Kamala Lagoon, Bekasi Selatan, Jumat (8/1/2021).
Rudy Harsono, Direktur Operasional PT PP Properti mengatakan pihaknya menyambut baik dipekerjakannya lima gelandangan atau PPKS sebagai bagian dari program Kementerian Sosial.
"Kebetulan di kawasan Grand Kamala Lagoon yang di Bekasi ini ada 24 hektar lahan di sini. Kami mengembangkan ada hotel, apartemen dan kawasannya. Kebetulan untuk kawasan kami kelola sendiri dari PT PP Properti," ungkap Rudy di lokasi, Jumat (8/1/2021).
Mereka nantinya akan dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan pekerjaan.
"Kami membutuhkan tenaga-tenaga untuk bisa penambahan gardening dan taman-taman kami. Bisa juga nanti kita juga butuh untuk building management yang di apartemen, sebagai monitoring kontak listrik, cleaning service, jadi kita akan menyesuaikan," ujarnya.
Rudy mengatakan mereka dijanjikan akan diupah berdasarkan UMK Kota Bekasi 2021, yakni sebesar Rp 4.782.935.
"Sesuai dengan UMR (UMK) ya. Kami ikuti standar yang ada di Bekasi," ungkapnya.
Anak Doni Dibully
Pemilik toko poster dan bingkai Bung Karno di Setiabudi, Jakarta Selatan, Doni BK beserta keluarga mengaku di-bully setelah dirinya dan tokonya viral di media sosial.
Di media sosial, Doni disebut sebagai pemulung yang memiliki toko poster dan bingkai Bung Karno. Isu tersebut dihembuskan setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan di kawasan jalan protokol Sudirman-Thamrin pada 4 Januari 2021.
Narasi yang dibangun twit dan balasan komentar pada akun @Andhy_SP211 seolah-olah pemulung yang ditemui Risma diatur sedemikian rupa atau di-setting.
“Komen (bully) di media sosial sampai anak nangis. Anak keempat itu di-bully lewat medsos. Kok begitu dibilang, biar laku jualannya. Katanya pencitraan,” kata Doni saat ditemui di tokonya di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, pada Kamis (7/1/2021) siang.
