Berita Internasional
AS Dalam Bahaya Usai Kerusuhan di CapitolHill, Fahri Hamzah Ikut Bersuara & Beri Peringatan ke Trump
Kerusuhan besar terjadi di Amerika Serikat pascakekalahan Donald Trump dalam kontestasi pemilihan presiden AS 2020.
TRIBUNJAMBI.COM,JAKARTA - Kerusuhan besar terjadi di Amerika Serikat pascakekalahan Donald Trump dalam kontestasi pemilihan presiden AS 2020.
Dari kerusuhan yang terjadi, diketahui pendukung Trump melakukan penyerbuuan ke Gedung Capitol AS.
Gedung Capitol adalah gedung Kongres AS yang kemarin melakukan sidang paripurna untuk memutuskan Joe Biden sebagai pemenang Pilres AS 2020.
Para perusuh itu menyerbu Gedung Capitol setelah Presiden Donald Trump mendesak mereka untuk 'berbaris' di Kongres untuk memprotes hasil pemilihan presiden.
Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah bahkan menyebut bahwa kondisi Amerika Serikat kini dalam bahaya.
Baca juga: Cara Mengobati Katarak dengan bahan Alami - Kembang Telang, Daun Sirih hingga Madu
Baca juga: BREAKING NEWS Rumah Seorang Warga di Kota Jambi Ini Disusupi Pencuri Telanjang alias Bugil
Baca juga: KONTROVERSI Blusukan Bu Risma, Menteri Sosial: Kerja Saja Sudah Capek, Kok Nyeting-Nyeting Segala
Serangan pendukung Trump ke Gedung Capitol AS menurut Fahri akan berdampak luar biasa, sebab, Capitol dianggap sebagai tempat penting.

"Serangan kepada CapitolHill dianggap serangan kepada jantung demokrasi Amerika. Capitol itu seperti “tempat suci” yang tak boleh ada kekerasan apapun, itulah tempat, bagi kata-kata yang dijaga kebebasannya dari tekanan apapun, perlambang daulat rakyat yang tegak melalui para wakilnya," tulis Fahri Hamzah di akun Twitternya, Jumat (8/1/2021).
Fahri juga berkomentar terhadap pidato presiden terpilih Joe Biden yang seolah memberi ultimatum kepada Trump bahwa 'presiden bukan raja' dan bisa saja terjerat hukum jika memang melanggar.
"Pidato seperti kembali diulang di AS kampiun demokrasi., 'tidak ada presiden sebagai raja. Presiden tidak berada di atas hukum.' Demokrasi yg tua dapat dirusak oleh presiden berlatar pengusaha seperti Trump yang tak paham demokrasi. Demokrasi pakai otak bukan otot," jelas Fahri Hamzah.
Di cuitan lain, Fahri mengingatkan kepada Donald Trump yang bahkan kini mulai ditinggalkan sejumlah pendukungnya dari Partai Republik.
"Partai dan para penjilat akhirnya akan menjauhimu wahai Mr. President! Maka waspadalah!"
Baca juga: Spoiler One Piece Chapter 1001 Ada 3 Prediksi, Pertarungan Kaido Pakai Red Rock
Baca juga: Daftar Harga Samsung Hari Ini 8 Januari 2021, Lengkap Bocoran Spesifikasi Galaxy S21 Terbaru
Baca juga: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Batanghari Meningkat Sepanjang 2020, Didominasi Kecamatan Ini
Ratusan Tersangka
Pihak berwenang pada hari Kamis mengumumkan bahwa mereka sekarang dalam proses melacak setidaknya 36 tersangka - selain 81 yang sudah ditangkap.
Dengan demikian setidaknya ada 117 orang yang berpotensi menjadi tersangka perusuh.
Mereka memanjat Gedung Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, merusak patung, menembakkan gas air mata, dan menghancurkan gedung-gedung pada hari Rabu yang menyebabkan kerusuhan.