Trending Risma Ratu Drama di Twitter Gegara Blusukan, Yunarto Wijaya: Stafnya Harus Kasih Tahu!
Nama Risma di Twitte rramai disorot dengan hastag Risma ratu drama gegara aksi blusukannya beberapa hari lalu.
TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Sosial, Tri Rismaharini atau biasa dikenal Bu Risma mendadak trending di media sosial, Twitter.
Nama Risma di Twitte rramai disorot dengan hastag Risma ratu drama gegara aksi blusukannya beberapa hari lalu.
Saat blusukan, Risma menemui tunawisma di sekitar jalan Sudirman - Thamrin, Jakarta Pusat.
Aksi blusukan Risma rupanya mendapat kritikan pedas dari berbagai pihak.
Ada yang memuji, tak sedikit pula yang menilai blusukan Risma hanya sebatas pencitraan.
Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Baca juga: Mensos Risma Habis Dibully Rocky Gerung Gegara Ini: Mungkin Pengemis Itu Mengikutinya dari Surabaya!
Baca juga: Keluarga Lina Beri Tamparan Telak ke Teddy Gegara Ngotot Minta Warisan: Sedih, Kasihan Almarhum!
Baca juga: Pendukung Trump Tewas Tertembak Setelah Massa Ngamuk Serbu Gedung Capitol AS, Begini Kondisinya Kini
Baca juga: Lowongan Kerja Bank BNI untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya
Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Direktur Charta Politika yunarto Wijaya tak menampik soal polemik blusukan Risma setelah menjadi Menteri Sosial.
Meski begitu, Yunarto Wijaya mengatakan hasil kerja dari blusukan Risma tak bisa dibantahkan lagi.
Yunarto Wijaya mengambil contoh bentuk Surabaya selama dipimpin Risma dengan gaya blusukan.
"Orang boleh beda pendapat mengenai pendekatan risma turun ke lapangan,
ada yg bilang perhatian ke rakyat ada yg bilang lebay,
tapi yg gak bisa dibantah ya urusan output kerjanya,
liat aja surabaya dih..." tulis Yunarto Wijaya di akun Twitternya.
Aksi blusukan Risma ini juga menuai kritik pedas dari Fahri Hamzah, Fadli Zon, Mardani Ali Sera hingga DPRD DKI Jakarta.
TribunnewsBogor.com melansir Tribunnews.com, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera memberi apresiasi kepada Risma.
Hal itu diungkapkannya melalui cuitan Twitter pribadinya, @MardaniAliSera, Rabu (6/1/2021).

Namun Mardani berharap Risma tak hanya melakukan blusukan di Jakarta.
"Semua menteri yang bekerja perlu diapresiasi. Bu Risma sudah blusukan bagus. Dan karena beliau Menteri Sosial untuk seluruh NKRI, kita tunggu aksi blusukannya di provinsi / daerah lain."
"Jadi tidak adil kalau kebanyakan di DKI. Tapi saya yakin akan ke daerah lain juga," ungkap Mardani.
Sementara itu Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah ikut mengomentari aksi blusukan Risma di sejumlah lokasi di Jakarta.
Fahri meminta staf Risma memberitahu perbedaan jabatan wali kota dan menteri.
“Staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri,” ujarnya melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Rabu (6/1/2021).
Fahri menyebut terdapat perbedaan jabatan menteri dengan wali kota pada filosofi, skala, dan juga metode.
"Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Wali kota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota," lanjut Fahri Hamzah.
politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, juga menyinggung gaya pejabat pemerintah yang melakukan blusukan.
Meski tak menyebut nama Mensos Risma, melalui cuitannya, Anggota DPR RI ini memberikan tanggapannya terkait blusukan.
Fadli Zon menyebut blusukan sebagai cara yang bagus untuk melihat lapangan secara langsung jika dilakukan sesuai porsinya.
"Blusukan secara proporsional bagus saja sebagai cara melihat langsung lapangan," tulis Fadli Zon, Selasa (5/1/2021).
"Tapi, kalau kecanduan blusukan maka harus diperiksa jangan-jangan gangguan gila pencitraan,” lanjutnya.
Sementara itu blusukan yang dilakukan Risma juga menuai tanggapan miring dari pejabat di wilayah DKI Jakarta.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menilai aksi Risma kurang elok.
Mujiyono menilai, blusukan tersebut dikemas secara berlebihan.
"Jangan lebay aja, dikemas berlebihan norak jadinya."
"Yang dilakukan bu Risma termasuk kategori berlebihan," ujar Mujiyono, Selasa (5/1/2021).
Mujiyono bahkan menawarkan Risma apabila ingin bertemu gembel di Jakarta, jangan mencari di daerah steril seperti Sudirman-Thamrin yang akan jarang terlihat.
Dia mengatakan, sebaiknya Risma datang ke daerah kumuh di Jakarta Barat karena di sana bisa banyak ditemukan gelandangan.
"Kalau mau lagi (ketemu gelandangan) sono di Jakarta Barat," tutur politisi Demokrat itu.
Tribunnews.com / Kompas.com