Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Pembaharuan Pikir Tanda Menerima Jaminan Keselamatan dalam Yesus Kristus

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan,

Editor: Suci Rahayu PK
Hulton Archive
Perjamuan terakhir Yesus Kristus bersama 12 muridnya 

Kerusakan tersebut telah menciptakan kerusakan relasi dengan sesama dan alam, bahkan dengan diri sendiri.

Terjadi sesat pikir: mengira dengan menciptakan ritual untuk ditaati, akan membebaskan dari kerusakan relasi dengan Sang Khalik.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan Pencipta Semesta, Engkau yang Mahamulia

Sang Khalik merespon sesat pikir tersebut dengan merancang penyelamatan.

Dia langsung menyelesaikan ke pokok masalah atau sumber masalah. Inisiatif-Nya untuk menyelamatkan terlihat dalam tindakan-Nya untuk menjadi manusia dalam Yesus Kristus.

Tanpa dosa, suci, sehingga tidak terjerat dalam sesat pikir, Yesus Kristus hadir dan berperan sebagai

Pendamaian antara Allah dengan manusia.

Yesus menjadi Pengantara yang kembali menghubungkan relasi manusia dengan Allah yang telah rusak

Kehadiran-Nya mereparasi semua relasi sehingga pulih dan manusia diluruskan cara berfikirnya.

Dalam pola pikir yang sudah dipulihkan, setiap orang yang percaya mengalami pembaharuan pola pikir dan dalam pembaharuan.

Ketaatan dalam melakukan ritual dipahami sebagai upaya untuk bersyukur atas kasih karunia pemulihan relasi yang telah diterimanya.

Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma memberikan perintah sekaligus tanda pembaharuan.

Seseorang yang telah diselamatkan, akan bersemangat dalam menjalani kehidupan.

Dia seperti tikus yang berupa lepas dari kandang dan tahu arah mana yang dituju. Ia hidup dalam terang sehingga memberinya tenaga dan upaya ekstra untuk bertahan dan berjuang dalam keadaan tersulit sekalipun.

Kegagalan, penderitaan, peristiwa buruk bahkan tragedi sekalipun tidak menghalanginya untuk terus hidup bersemangat dalam ketaatan.

Ketaatannya diarahkan kepada Tuhan, bukan kepada upah kebaikan dari Tuhan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved