Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Pembaharuan Pikir Tanda Menerima Jaminan Keselamatan dalam Yesus Kristus
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan,
Penglihatannya tentang dunia luar melampaui jebakan, telah memberinya tenaga ekstra untuk bertahan dan terus berjuang agar dapat terbebas.
Dalam banyak kepercayaan, ketaatan melakukan ritual ibadah dipahami sebagai tanda seseorang hidup dekat dengan Tuhan.
Melalui beragam ritual seseorang sedang berjuang untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik.
Kedekatan tersebut, secara alamaih, akan menciptakan rasa nyaman dan aman bahwa kehidupan berimannya tidak bermasalah.
Kondisi ini akan baik-baik saja ketika keseharian berhadapan dengan kesuksesan, keberhasilan, kebahagiaan, dan hal lain yang dirasakan menciptakan kebahagiaan.
Ketika kondisi berubah, bertolak belakang dengan harapan: terjadi penderitaan, kegagalan, sakit penyakit, ketidakbahagiaan; pada saat bersamaan akan muncul pertanyaan, 'Apakah ketaatan saya kurang? Apakah ada yang salah dalam ritual yang saya lakukan? Mengapa orang yang terlihat jahat justru lebih menyenangkan hidupnya?'.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Menyembah Allah yang Memperkenalkan Diri Menjadi Manusia dalam Yesus
Berbagai pertanyaan tersebut menjadi duri kecil yang mengganggu, menciptakan rasa sakit yang tidak terlihat dan dalam kondisi menahan sakit mulai meragukan ketaatan yang dilakukan.
Beberapa orang tetap taat, meskipun ada kekosongan dan rasa galau yang menyelimuti.
Beberapa yang lain mulai memilih kendor untuk taat karena dinilai sia-sia.
Pergumulan ini wajar terjadi dan dialami banyak orang. Penyebab utamanya, seringkali pada motif dasar ketika melakukan ketaatan dalam ritual.
Ketaatan yang dilakukan didasarkan pada klaim dan asumsi bahwa dengan melakukan ketaatan kehidupan akan menjadi lebih baik.
Ketaatan akan mendapat imbalan dan upah yaitu berbagai kebaikan dalam hidup.
Ketaatan dilakukan demi mendapatkan sesuatu yang diharapkan; tanpa ada relasi dengan Sang Khalik secara akrab, dekat dan intim.
Ketaatan dilakukan dalam kegelapan, seperti upaya tikus untuk bebas dari kandang perangkap, sementara dia tidak pernah tahu dan melihat ada apa dibalik kandang.
Perlu penyelesaian yang mendasar.
Persoalan mendasar dalam kehidupan beriman adalah rusaknya hubungan manusia dengan Sang Khalik.