Aksi Blusukan Risma Trending Sampai Dapat Julukan Ratu Drama, Yunarto Wijaya Komentar Begini
Hastag Risma ratu drama itu ramai diperbincangkan setelah aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini beberapa hari lalu.
TRIBUNJAMBI.COM - Risma ratu drama menjadi trending media sosial Twitter.
Hastag Risma ratu drama itu ramai diperbincangkan setelah aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini beberapa hari lalu.
Saat blusukan, Risma menemui tunawisma di sekitar Jalan Sudirman - Thamrin, Jakarta Pusat.
Aksi blusukan Risma pun menuai beragam polemik.
Ada yang memuji, tak sedikit pula yang menilai blusukan Risma hanya sebatas pencitraan.
Baca juga: Pendukung Trump Memaksa Kongres AS Tunda Kemenangan Presiden AS Terpilih, Biden : ini Pemberontakan
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 7 Januari 2021, Aldebaran Tebus Kesalahan Masa Lalu, Andin Ngotot
Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Direktur Charta Politika yunarto Wijaya tak menampik soal polemik blusukan Risma setelah menjadi Menteri Sosial.
Meski begitu, Yunarto Wijaya mengatakan hasil kerja dari blusukan Risma tak bisa dibantahkan lagi.
Yunarto Wijaya mengambil contoh bentuk Surabaya selama dipimpin Risma dengan gaya blusukan.
"Orang boleh beda pendapat mengenai pendekatan risma turun ke lapangan,
ada yg bilang perhatian ke rakyat ada yg bilang lebay,
tapi yg gak bisa dibantah ya urusan output kerjanya,
Baca juga: Download Lagu MP3 Cover Via Vallen - Pump It, Senorita, On My Way, Lily, Selow, Lali Rasane Tresno
liat aja surabaya dih..." tulis Yunarto Wijaya di akun Twitternya.
Aksi blusukan Risma ini juga menuai kritik pedas dari Fahri Hamzah, Fadli Zon, Mardani Ali Sera hingga DPRD DKI Jakarta.
TribunnewsBogor.com melansir Tribunnews.com, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera memberi apresiasi kepada Risma.
Hal itu diungkapkannya melalui cuitan Twitter pribadinya, @MardaniAliSera, Rabu (6/1/2021).
Namun Mardani berharap Risma tak hanya melakukan blusukan di Jakarta.
"Semua menteri yang bekerja perlu diapresiasi. Bu Risma sudah blusukan bagus. Dan karena beliau Menteri Sosial untuk seluruh NKRI, kita tunggu aksi blusukannya di provinsi / daerah lain."
"Jadi tidak adil kalau kebanyakan di DKI. Tapi saya yakin akan ke daerah lain juga," ungkap Mardani.
Sementara itu Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah ikut mengomentari aksi blusukan Risma di sejumlah lokasi di Jakarta.
Fahri meminta staf Risma memberitahu perbedaan jabatan wali kota dan menteri.
Baca juga: Pensaran Akhir Cerita Sinetron Ikatan Cinta Tayang di RCTI? Permasalahan dan Rahasia Terungkap
“Staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri,” ujarnya melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Rabu (6/1/2021).
Fahri menyebut terdapat perbedaan jabatan menteri dengan wali kota pada filosofi, skala, dan juga metode.
"Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Wali kota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota," lanjut Fahri Hamzah.
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, juga menyinggung gaya pejabat pemerintah yang melakukan blusukan.
Meski tak menyebut nama Mensos Risma, melalui cuitannya, Anggota DPR RI ini memberikan tanggapannya terkait blusukan.
Fadli Zon menyebut blusukan sebagai cara yang bagus untuk melihat lapangan secara langsung jika dilakukan sesuai porsinya.
"Blusukan secara proporsional bagus saja sebagai cara melihat langsung lapangan," tulis Fadli Zon, Selasa (5/1/2021).
"Tapi, kalau kecanduan blusukan maka harus diperiksa jangan-jangan gangguan gila pencitraan,” lanjutnya.
Sementara itu blusukan yang dilakukan Risma juga menuai tanggapan miring dari pejabat di wilayah DKI Jakarta.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menilai aksi Risma kurang elok.
Mujiyono menilai, blusukan tersebut dikemas secara berlebihan.
"Jangan lebay aja, dikemas berlebihan norak jadinya."
"Yang dilakukan bu Risma termasuk kategori berlebihan," ujar Mujiyono, Selasa (5/1/2021).
Mujiyono bahkan menawarkan Risma apabila ingin bertemu gembel di Jakarta, jangan mencari di daerah steril seperti Sudirman-Thamrin yang akan jarang terlihat.
Dia mengatakan, sebaiknya Risma datang ke daerah kumuh di Jakarta Barat karena di sana bisa banyak ditemukan gelandangan.
"Kalau mau lagi (ketemu gelandangan) sono di Jakarta Barat," tutur politisi Demokrat itu.
SUMBER: Tribun Jateng