Jack Ma Hilang setelah Dipanggil Pemerintah China, Kemana Dia? Alibaba Menolak Berkomentar
Bisnis Jack Ma saat ini berada dibawah tekanan besar. Namun, co-founder Alibaba ini belum terdengar kabarnya selama berbulan-bulan.
Ant Group mengatakan dalam pengajuan peraturan tahun lalu, Jack Ma memiliki "kendali penuh" atas perusahaan dan kekayaan pribadinya diperkirakan akan membengkak setelah penawaran umum.
Jack Ma diketahui sering tampil di depan umum untuk membicarakan pekerjaan filantropisnya, yang menjadi fokus utamanya setelah pensiun dari Alibaba.
Unggahan terbaru Jack Ma di Weibo, 17 Oktober, misalnya, memperlihatkan ucapan yang ia buat di forum pendidikan di China.
Tak hanya itu, Jack Ma juga menjadi pembicara terkenal di acara internasional besar, seperti Forum Ekonomi Dunia.
Namun, itu adalah penampilan besar terakhir Jack Ma.
Pada sebuah konferensi di Shanghai pada akhir Oktober, Jack Ma secara terbuka mengkritik pemerintah China karena menghambat inovasi dengan terlalu menghindari risiko.
"Yang kami butuhkan adalah membangun sistem keuangan yang sehat, bukan risiko keuangan yang sistematis," katanya.
"Berinovasi tanpa risiko berarti membunuh inovasi. Tidak ada inovasi tanpa risiko di dunia," imbuhnya.
Baca juga: Jack Ma Orang Terkaya Pemilik Rp861 Triliun Hilang Usai Kritik Pemerintah, Begini Kronologinya
Beberapa hari kemudian, pemerintah China memanggil eksekutif Jack Ma dan Ant Group untuk melakukan yang disebut otoritas sebagai "wawancara regulasi" dan IPO ditarik.

Baca juga: Kemana Jack Ma? Sosok Miliarder Asia Ini Hilang 2 Bulan Usai Tantang Presiden China Xi Jinping
Tidak jelas dari pernyataan resmi atau perusahaan, apakah Jack Ma menghadiri pertemuan sejak dipanggil pemerintah.
Sementara Jack Ma hilang dari peredaran, Ant Group mengatakan mereka menghargai "bimbingan dan bantuan" dari pemerintah, setelah Beijing berbicara terbuka tentang persyaratan untuk perusahaan.
Alibaba berjanji pada akhir Desember untuk bekerja sama secara aktif.
Ancaman potensial terhadap bisnis Jack Ma tidak hanya terbatas pada China saja.
Washington telah meningkatkan kampanyenya melawan bisnis China dalam beberapa pekan terakhir saat pemerintahan Donald Trump hampir selesai.
Sementara Alibaba belum secara khusus ditargetkan, nama perusahaan itu diperiksa Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, akhir musim panas lalu saat ia mendesak perusahaan-perusahaan Amerika menghapus teknologi milik China.