Penjualan Vaksin Palsu Mulai Bermunculan, Para Ahli Khawatirkan 2021 Pasar Gelap Semakin Ramai

Pada awal Desember 2020, Organisasi Polisi Kriminal Internasional (ICPO, Interpol) menyampaikan kepada organisasi kepolisian di 194 negara anggotanya

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
SHUTTERSTOCK/solarseven
Ilustrasi vaksin Covid-19 

Para ahli memperkirakan bahwa situs gelap serupa akan jauh semakin banyak hingga 2021.

Menurut Amy Shortman, pakar transportasi dalam rantai pasokan, akses ke perawatan medis formal terbatas, sehingga selalu ada orang di luar sana.

Bahkan obat kanker kemoterapi, yang sangat sulit digunakan, memiliki pasar gelap yang besar.

"Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa organisasi kriminal di seluruh dunia (melalui kejahatan terkait virus corona) akan mendapat untung besar," ungkap Amy.

Di negara-negara di mana vaksinasi sudah dimulai, meskipun vaksinasi sudah diutamakan, banyak orang yang hidup dengan kecemasan karena gilirannya belum datang walaupun memiliki riwayat penyakit.

Risiko Pencurian Vaksin Selama Pengangkutan

Selain itu, karena risiko pencurian yang tinggi selama pengangkutan, perusahaan logistik farmasi sangat waspada.

"Kami harus memberitahu staf di Pusat Vaksin bahwa mereka berurusan dengan emas," kata Tosten Newman, perwakilan Eropa dari Asosiasi Keamanan Rantai Suplai.

Tosten mengutarakan bahwa selalu ada risiko vaksin mudah dikirimkan ke organisasi kriminal, seperti bocornya informasi dari staf yang semula memiliki hubungan dengan organisasi kriminal tersebut.

Menurut media Jerman "WDR", di Jerman, di mana vaksinasi dimulai setelah Natal, polisi membawa vaksin tersebut di bawah peringatan Interpole.

Vaksin yang menjadi target penjualan lewat dunia maya mulai banyak terjadi saat ini karena tampaknya sangat menguntungkan.

Menurut media Inggris Reuters, Pfizer Pharmaceuticals dan Biontech telah mengumumkan bahwa data terkait vaksin telah dicuri oleh peretas pada awal Desember 2020.

Evangelos Uzonis, perwakilan dari Enisa, badan keamanan dunia maya Uni Eropa, mengatakan bahwa banyak serangan dunia maya yang sangat terspesialisasi yang ditujukan untuk vaksin telah diamati sejauh ini.

Sedangkan sektor kesehatan pada awalnya rentan terhadap serangan siber.

Sejak awal pandemi, rumah sakit dan fasilitas medis diserang dengan berbagai cara, dan informasi dicuri.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved