Berita Nasional
Mau Rayakan Ulang Tahun, Pendaki Gunung Rinjani Meninggal Setelah Jatuh ke Jurang Sedalam 100 Meter
Seorang pendaki Gunung Rinjani, Muhammad Fuad Hasan (26), meninggal dunia setelah jatung ke jurang sedalam 100 meter.
"Saya tidak tahu kalau melewati jalur lama karena rambu rambunya kurang jelas, karena kabut," kata Aji.
Aji menuturkan awalnya dirinyalah yang berada di depan memandu pendakian. Dia mengatakan pada Fuad jika jalur cukup mudah mereka akan melanjutkan pendakian.
Namun, jika jalurnya berbahaya mereka akan mencoba jalur lain. Hingga akhirnya mereka menemukan jalur bercabang, di mana terlihat sebelah kiri semak-semak dan sebelah kanan tebing.
Aji memutuskan memeriksa jalur kanan atau tebing. Namun, tidak ada jalan lagi karena merupakan jurang curam.

Fuad yang berada di depan Aji memutuskan mencoba jalur kiri yang merupakan semak-semak.
Baru beberapa langkah berjalan, Fuad terpeleset dan jatuh ke jurang. Aji tak bisa melihat Fuad lagi karena kabut sangat tebal saat itu.
Jarak Aji dan Fuad ketika musibah terjadi 2-3 meter. Fuad sempat berteriak saat melihat Aji jatuh dalam posisi menggelinding.
"Saya teraik-teriak selama lima menit, tak ada respons. Saya minta tolong tidak ada respons. Akhirnya saya naik kembali ke Pelawangan Senaru. Masih belum ada pertolongan, saya turun ke pos 3 bertemu kembali rombongan anak-anak Bima dan dibantu menghubungi TNGR, " kata Aji.
Proses pencarian
Kepala Resort TNGR Senaru Isnan Laila Surahmat mengatakan, dirinya mendapat telepon dari Aji dan mengabarkan musibah yang menimpa Fuad pada Jumat pukul 14.00 WITA.
Baca juga: Sidang Perdana Praperadilan Rizieq Shihab, PN Jakarta Selatan Dijaga Ketat Ribuan Personel Gabungan
Baca juga: Harapan Untuk Jadi Guru PNS Pupus, Pemerintah Tak Buka CPNS 2021 Formasi Guru, Ini Penggantinya
Baca juga: Anya Geraldine Trending Topic Gegara Tubuhnya yang Kotor Terluka, Gading Marten Kok Beraksi Begini!
Pukul 16.00 WITA semua tim evakuasi berangkat menuju lokasi kejadian.
Namun, karena hujan dan cuaca kurang mendukung, tim pencari hanya sampai di pos 3 jalur Senaru pada malam hari sehingga pencarian dilanjutkan pada Sabtu (2/1/2021) pagi.
"Pencarian dilakukan sepanjang hari. Namun, korban belum ditemukan karena hujan dan jalan yang licin. Hingga datang bantuan tim pencari dan evakuasi dari Badan SAR Mataram," jelas Isnan.
Korban akhirnya ditemukan Minggu sekitar pukul 07.15 WITA dalam kondisi meninggal dunia karena luka yang parah di bagia kepala, perut, dan kaki.
Jenazah korban dibawa hingga Puskesmas Senaru pukul 16.00 WITA untuk divisum dan disemayamkan di RSUD Kota Mataram pada Minggu malam.