Kutukan Lembu Sora di Gunung Kelud dan Runtuhnya Majapahit, Sains & Legenda Ratusan Tahun

Sepatan atau kutukan Lembu Sura, tokoh legenda berdirinya Kediri, Jawa Timur, erat kaitannya dengan kerajaan Majapahit dan Gunung Kelud

Editor: Duanto AS
Dok.Kompas
Gunung Kelud di Jawa Timur. Gunung ini memiliki mitos kutukan Lembu Sora dan Kerajaan Majapahit 

Melihat perkembangan tak menggembirakan, sang putri pun menangis.

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 3 Januari 2021, Aldebaran Buang Gengsi, Perkembangan Kondisi Andin

Ayahnya, dalam versi kisah yang mana pun, kemudian memerintahkan para prajurit untuk menimbun Lembu Sura yang masih terus menggali di sumur persyaratan itu.

Batu demi batu dimasukkan ke lubang sumur, menjadi sebentuk bukit menyembul karena ada Lembu Sura di dalamnya.

Saat batu dilemparkan, Lembu Sura masih memohon untuk tak ditimbun.

Begitu menyadari bahwa permohonannya akan sia-sia, keluarlah "sepatan" sebagaimana menjadi kutipan di atas.

Sejak saat itulah legenda Gunung Kelud dan kedahsyatan letusan maupun dampaknya mengemuka.

Hancurnya Majapahit

Terlepas dari mitos Lembu Sura, tiga wilayah yang disebut dalam kutukannya itu memang kemudian luluh lantak.

Para ahli sejarah memperkirakan letusan pada1586 yang menewaskan lebih dari 10.000 orang adalah akhir dari sejarah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Betul, catatan sejarah menyebutkan Kerajaan Majapahit diperkirakan runtuh pada kisaran angka tahun 1478.

Namun, para sejarawan hari ini pun mengakui masih banyak yang belum terkuak soal sejarah kerajaan itu, seperti misalnya dugaan ada dua Majapahit pada satu masa.

Apa kaitannya dengan Gunung Kelud? Tentu saja letusannya.

Baca juga: Cerita Gisel ke Deddy Corbuzier Soal Perceraian, Berpikiran Jelek Soal Orangtuanya Jalani Pernikahan

Sebelum letusan pada 2007, setidaknya sejak awal abad 1900-an diketahui bahwa kawah Gunung Kelud memiliki danau.

Kecuali letusan pada 2007, letusannya pun diketahui bertipe eksplosif, termasuk letusan pada Kamis (13/2/2014) malam.

Dalam sebuah wawancara mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya Alam, dan Mineral (ESDM) Surono mengatakan keberadaan danau di kawah ini sama bahayanya dengan lontaran material padat dari letusan gunung.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved