Penanganan Covid
VIRAL, Perawat Diduga Berbuat Mesum dengan Pasien Covid-19, Pengelola RS Wisma Atlet Periksa Pelaku
Pengelola Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet memeriksa perawat diduga melakukan hubungan seks sesama jenis dengan salah satu pasien covid-19.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Seorang perawat Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet diduga melakuka hubungan seks sesama jenis dengan pasien Covid-19.
Pengelola Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet memeriksa perawat yang diduga melakukan hubungan seks sesama jenis dengan salah satu pasien positif Covid-19.
Informasi mengenai hal ini sebelumnya viral di media sosial.
"Perawatnya sedang diperiksa," kata Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Sabtu (26/12/2020).
Baca juga: Cerita Horor Sang Abdi (Sesajen) Lidah Wanita Menjulur Keluar, Keluarga Cipto Harta Segunung
Sementara itu, pasien yang diduga melakukan hubungan seks dengan perawat tersebut belum diperiksa.
Namun, Saleh memastikan, saat ini pasien masih menjalani isolasi di RS Wisma Atlet.

Sebelumnya sebuah pengakuan seorang yang mengaku pasien Covid-19 di Wisma Altet Kemayoran telah berhubungan badan dengan seorang perawat viral di lini masa Twitter.
Pengakuan tersebut diunggah melalui akun Twitter @bottialter pada Jumat (25/12/2020). Akun tersebut mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan seseorang yang disebut sebagai perawat di Wisma Atlet Kemayoran.
Baca juga: Lewat Aplikasi Tinder dan Tantan, Dokter Gadungan Berhasil Lecehkan dan Tipu Wanita Rp 169 Juta
Dalam percakapan, pasien dan perawat janjian melakukan seks sesama jenis di toilet Wisma Atlet.
Akun itu juga mengunggah foto sebuah alat pelindung diri (APD) yang disebutkan milik perawat dalam kondisi terlepas.
Setelah pengakuannya viral hingga ramai-ramai dilaporkan oleh pengguna Twitter ke dinas terkait, akun @bottialter kini sudah dikunci.
Koordinator RS Darurat Covid-19 Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan, dalam rapat koordinasi terakhir dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 telah ditentukan bahwa nantinya pasien tanpa gejala tidak akan lagi dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran.
Sebab, RSD Wisma Atlet Kemayoran pada Tower 4, 5, 6, dan 7 nantinya akan difokuskan untuk merawat pasien bergejala ringan dan sedang.

Baca juga: WHO Larang Kebijakan Memaksa Vaksin Covid-19, Bagaimana dengan DKI Jakarta yang Mewajibkan Vaksin?
Sedangkan, pasien dengan status orang tanpa gejala ( OTG) akan dirawat di Tower 8 dan Tower 9 di Pademangan.
"Sehingga nanti kita harapkan itu akan terfokus untuk yang bergejala ataupun tanpa gejala, betul-betul fokus dalam suatu pelayanan yang kita berikan," kata Tugas dalam diskusi di Graha BNPB, 23 esember 2020.
Tugas memaparkan kondisi terbaru dari Wisma Atlet.
Ia mengatakan, dari tiga tower yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan sedang, hanya satu tower yang digunakan untuk merawat pasien tanpa gejala.
Sehingga, ketika ada pasien tanpa gejala yang baru, belum tentu bisa langsung masuk ke Wisma Atlet.
Sebab, dilakukan kebijakan giliran untuk menerima pasien tanpa gejala antara Wisma Atlet, Tower 8 di Pademangan, dan fasilitas kesehatan lain untuk OTG di Jakarta.
"Kita bergantian dengan Tower 8 yang di Pademangan, di sana kalau sudah meningkat distop. Kemudian kami mengisi lagi di Wisma Atlet,
Baca juga: 6 Bahaya Menahan Kencing, Bisa Sebabkan Infeksi Saluran Kemih
ketika di tower 5 meningkat kami stop, masuk ke Tower 8, atau ke tempat-tempat isolasi yang di Jakarta," kata Tugas.
"Jadi ini adalah suatu koordinasi yang saya kira sampai saat ini sangat bagus. Artinya bukan betul-betul tidak terima sama sekali, tapi ini hanya bergiliran," ucap Tugas.
Tugas mengatakan, saat ini Tower 5 yang diisi oleh pasien tanpa gejala huniannya sudah mencapai 69,87 persen. Sedangkan, jumlah tempat tidur yang tersedia kurang lebih sekitar 400 unit.
"Jadi ini masih ada 400 bed lebih kira-kira yang bisa menampung, dan ini kami terus pantau dengan Tower 8, sehingga tower OTG ini betul-betul optimal untuk berikan layanan pada pasien," kata Tugas.

Ia menuturkan, dengan melakukan langkah bergilir untuk menampung pasien-pasien tanpa gejala, penanganan Covid-19 diharapkan dapat berjalan dengan baik.
Hal ini, kata dia, dilakukan untuk memberikan sesuatu kenyamanan dan perhatian kepada para perawat, para dokter, dan tenaga yang lain supaya betul-betul dalam kondisi yang selalu fresh.
"Karena dengan meningkatnya katakanlah sampai di atas 80 persen (pasien Covid-19) pasti akan memberikan suatu tingkat volume pekerjaan yang tinggi, kelelahan, dan stres yang lebih tinggi," ucap Tugas. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pengelola RS Wisma Atlet Periksa Perawat yang Diduga Berbuat Mesum dengan Pasien Covid-19,