UMKM Jambi
UMKM di Jambi ini Mampu Menjual Hingga 80 Porsi per hari, Walau Berada di Dalam Gang Sempit
Berlokasi di dalam gang sempit yang jauh dari jalan protokol tidak menghalangi tempat makan yang fokus berjualan
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
Saat ini, UMKM di Jambi ini telah memiliki banyak varian menu.
Mulai dari beraneka varian ayam geprek, mie goreng, mie rebus, indomie goreng, indomie rebus, burger dan kebab.
Harganya juga lumayan murah, untuk ayam gepreknya saja harganya mulai dari Rp 12 ribu.
Sri Rahayu menceritakan, sebelum memanfaatkan garasniya, dulu dia hanya memanfaatkan dapurnya untuk memproduksi ayam geprek.
Saat itu menunya hanya ayam geprek original, cara pemasaranyapun hanya mengandalkan Facebook.
Namun penjualanya sudah mampu mencapai 30 porsi perhari.
Enam bulan yang lalu dia mulai berinovasi dengan membuat berbagai macam varian menu ayam geprek.
Untuk pemasaranyapun dia mulai bekerjasama dengan ojol.
Di tambah lagi dia mulai membuat brand dagangnya dan mulai bersinggungan dengan berbagai macan teknik pemasaran di dunia maya.
Ayam geprek lada hitamnya kini sudah menjadi favorit konsumen, 70 persen pesanannya didominasi oleh menu satu ini.
Sri Rahayu mengatakan ke depannya dia akan memanfaatkan teras rumahnya untuk konsumen yang ingin makan di tempat.
“Ya jaga-jaga saja sih, soalnya saat ini saja, sudah ada satu dua orang yang makan di sini,” katanya kepada Tribunjambi.com beberapa hari yang lalu.
Selain itu dia juga ingin membuat lebih banyak lagi pilihan menu.
Sri sendiri memiliki harapan agar usahanya ini bisa lebih besar lagi.
Seperti tempat yang biasa dia kunjungi dulu, yang kini telah menjadi resto ternama di daerah Telanai.