Reaksi Mengejutkan Ali Ngabalin Setelah Dua Orang Dekat Luhut Ini Tersingkir dari Kabinet Jokowi

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjawab soal tersingkirnya Terawan Agus Putranto dan Fachrul Razi.

Editor: Teguh Suprayitno
Kompas.com
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjawab soal tersingkirnya Terawan Agus Putranto dan Fachrul Razi. 

Reaksi Mengejutkan Ali Ngabalin Setelah Dua Orang Dekat Luhut Ini Tersingkir dari Kabinet Jokowi

TRIBUNJAMBI.COM - Empat orang yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai menteri akhirnya tersingkir setelah Presiden Jokowi merombak kabinet.

Dua dari mereka merupakan orang dekat Luhut Binsar Pandjaitan, orang kepercayaan Presiden Jokowi

Hari ini, keenam menteri yang baru di Kabinet Indonesia Maju dilantik Presiden Jokowi.

Mereka adalah Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Sandiaga Salahudin Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama), Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan) serta M Lutfi (Menteri Perdagangan).

Dilansir TribunWow.com, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjawab soal tersingkirnya Terawan Agus Putranto dan Fachrul Razi.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diperkenalan Presiden Jokowi.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diperkenalan Presiden Jokowi. (YouTube/ Sekretariat Presiden)

Sebagaimana diketahui bahwa dua nama tersebut notabene merupakan orang dekat Luhut Binsar Panjaitan, sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi.

Menurut Ali Ngabalin tersingkirnya dua nama tersebut murni karena keputusan objektif dari seorang presiden.

"Kalau soal Pak Fazrul Razi dan Pak Terawan saya mau bilang kita akan sepakat bahwa beliau-beliau ini adalah jenderal-jenderal terbaik bagi bangsa dan negara ini," ujar Ali Ngabalin.

Baca juga: Sandiaga Uno Kaget Dapat Tugas Ini dari Presiden Jokowi, Sampai Curhat Ini Sangat Berat Ada Apa?

Baca juga: Susi Pudjiastuti Mendadak Beri Wejangan Ini pada Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, di Twitter Ramai

Baca juga: Prajurit Kopassus Ini Dipilih Jokowi Jadi Wakil Prabowo, Lihat Kehebatan Letjen Muhammad Herindra

Baca juga: Kasus FPI Terbongkar, Hasil Uji Balistik Ungkap Senjata Api yang Digunakan Laskar FPI Pengawal HRS

"Jangankan jabatan, pangkat, dan waktu, nyawa mereka pernah dipersembahkan untuk bangsa dan negara ini."

"Jadi kalau hanya soal geser ke sana geser kemari saya kira politik yang mereka kembangkan adalah politik negara," jelas Ali Ngabalin.

Ia pun menegaskan bahwa kondisi itu tidak ada kaitannya antara kedekatan Terawan dan Fachrul Razi dengan Luhut.

"Apa hubungannya dengan apa yang terjadi dengan Pak Jokowi dan Pak Luhut tidak ada masalah, baik-baik saja," katanya.

"Dan saya juga tahu bagaimana watak dan kepribadian Pak Luhut dalam usia yang luar biasa, jam terbangnya."

Lebih lanjut, Ali Ngabalin menyakini bahwa para menteri, termasuk Luhut tentunya memahami bahwa keputusan sepenuhnya soal reshuffle ada di tangan Jokowi.

MAKNA JAKET BIRU 6 Menteri Baru Jokowi Kabinet Indonesia Maju
MAKNA JAKET BIRU 6 Menteri Baru Jokowi Kabinet Indonesia Maju (YouTube Sekretariat Presiden)

Oleh karenanya, ia memastikan bahwa reshuffle yang dilakukan tidak akan berdampak buruk pada suasana di kabinet, melainkan justru sebaliknya.

"Baik Pak Luhut maupun siapa saja kan tahu bahwa presiden memiliki kekuatan tertinggi, memiliki hak prerogatif, karena itulah presiden yang bisa memberikan evaluasi terhadap kinerja para pembantunya," ungkap Ali Ngabalin.

"Dan tentu saja bagi satu tahun ini banyak hal yang telah dilakukan oleh dokter Terawan di Menteri Kesehatan maupun dengan Bang Fachrul Razi."

"Everything no problem and semuanya dalam suasana yang baik-baik saja, insyaallah kabinet reshuffle ini akan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan lebih baik," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 0.40:

Pernyataan Perdana Risma setelah Menjadi Menteri Sosial

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kini ditetapkan sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari P Batubara.

Diumumkan sebagai menteri di Istana Presiden pada Selasa (22/12/2020), Risma mengaku masih kaget menjadi seorang menteri.

Pasalnya ia tidak pernah membayangkan sebelumnya.

Calon Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan setidaknya empat program kerja yang akan menjadi fokus pembenahan. Hal itu diungkapkan Risma sesaat setelah diperkenalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju bersama lima nama lain, Selasa (22/12/2020).
Calon Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan setidaknya empat program kerja yang akan menjadi fokus pembenahan. Hal itu diungkapkan Risma sesaat setelah diperkenalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju bersama lima nama lain, Selasa (22/12/2020). (Sekertariat Negara)

"Pertama terus terang saya sudah cukup kaget walaupun sudah banyak yang membicarakan tapi terus terang saya tidak pernah berpikir atau membayangkan menjadi menteri," kata Risma.

Meski demikian, ia mau menjadi menteri karena telah diberi tugas oleh Presiden dan wakilnya.

"Karena ini kepercayaan Bapak Presiden dan Bapak Wapres dan ini untuk saya mengabdi untuk negara, saya terima kasih dengan kepercayaan bapak presiden dan bapak wapres serta tentunya seluruh bangsa Indonesia," lanjutnya.

Lalu terkait langkah yang akan diambil, Risma berjanji akan melibatkan Kementerian Dalam Negeri dan para mahasiswa dalam menjalankan tugas-tugasnya.

"Program kami pertama adalah ya perbaikan data untuk data-data penerima bantuan, kami akan kerja sama Kementerian Dalam Negeri terutama terkait data kependudukan dan Perguruan Tinggi yang ada di wilayah masing-masing."

"Karena akan lebih baik jika kami melibatkan Perguruan Tinggi dalam implementasi kami di lapangan," kata Risma.

Menurutnya, Perguruan Tinggi bisa menjadi evaluator dalam menjalankan tugas-tugasnya.

"Sehingga output atau goalnya bisa dilihat dan bisa kita lakukan bersama dengan Perguruan Tinggi," imbuhnya.

Selain itu, Risma juga berjanji akan melakukan pemberdayaan bagi orang-orang tidak mampu.

"Yang kedua adalah akan kami akan menyampaikan pada Bapak Presiden bahwa program-program pemberdayaan."

"Jadi sebagaimana yang diamanatkan undang-undang bahwa yang pertama kemanusiaan, keadilan dan fakir miskin itu di bawah tanggungan pemerintah," katanya.

Risma ingin agar orang-orang tak mampu itu bisa melakukan sesuatu.

"Karena itu akan kami perhatian terutama terhadap fakir miskin anak terlantar itu yang akan kami prioritaskan."

"Jadi mereka tidak menengadahkan tapi mereka bisa melakukan sesuatu, seperti yang sudah kita lakukan sebelumnya," jelas dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Dua Orang Dekat Luhut Panjaitan Tersingkir di Kabinet Jokowi, Ali Ngabalin: Everything No Problem.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved