Berita Nasional
Pernyataan Tegas Calon Menag Yaqut Cholil Qoumas: Agama Jangan Lagi Digunakan Jadi Alat Politik
Ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas langsung mengeluarkan pernyataan tegas.
Pernyataan Tegas Calon Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas: Agama Jangan Lagi Digunakan Jadi Alat Politik
TRIBUNJAMBI.COM - Ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas langsung mengeluarkan pernyataan tegas.
Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, setelah nantinya resmi dilantik sebagai Menteri Agama, yang pertama ingin ia lakukan ialah menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi.
Yaqut Cholil Qoumas tak ingin agama dijadikan sebagai alat politik. Ia ingin agama menjadi inspirasi dengan membawa nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam berbangsa dan bernegara.
Baca juga: PROFIL 6 Menteri Baru Yang Ditunjuk Jokowi, Dilantik Pagi Ini di Istana Negara
Baca juga: Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri Agama, Kekayaan Ketua PP GP Ansor Ini Tak Sampai Rp 1 Miliar
Baca juga: Anggota DPRD Kota Palembang Ini Terancam Hukuman Mati, Ditangkap BNN Bawa Sabu 5 Kilogram
"Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah atau merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain," kata Yaqut dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).
Tak hanya itu, Yaqut Cholil Qoumas berjanji untuk meningkatkan ukhuwah islamiah.
Menurut anggota Komisi II DPR itu, karena mayoritas masyarakat Indonesia pemeluk Islam, negara akan damai dan tenteram jika sesama muslim memiliki ukhuwah atau persatuan.

Yaqut Cholil Qoumas juga ingin meningkatkan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama warga. Menurut dia, kemerdekaan Indonesia tercapai bukan hanya karena peran masyarakat Islam, melainkan juga melibatkan peran bersama kaum Kristiani, Hindu, Buddha, Konghucu, dan semua agama yang melakukan pergolakan demi mencapai kemerdekaan.
Oleh karenanya, tidak ada satu kelompok atau satu agama pun yang berhak mengeklaim kepemilikan tunggal negara ini.
"Semua berhak memiliki negara ini," ujarnya. Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah basyariah atau persatuan sesama umat manusia.
Baca juga: Risma Dilantik Hari Ini, Kaget Tak Menyangka Bakal Jadi Mensos, Akan Perbaiki Data Penerima Bantuan
Baca juga: Jokowi Tiga Kali Pilih Rabu Pon untuk Reshuffle Kabinet, Ternyata Ini Arti Menurut Penanggalan Jawa
Baca juga: Kalah di Pilkada, Keponakan Prabowo Subianto Gugat Hasil Pilkada ke MK, Menduga Ada Pelanggaran TSM
Mengutip sahabat Nabi, Yaqut menyebut bahwa jika antara satu orang dan yang lain tidak bersaudara dalam iman, persaudaraan harus dilakukan dalam aspek kemanusiaan.
Selain itu, Yaqut berjanji untuk meningkatkan pendidikan seluruh agama, termasuk mendorong kemandirian pondok pesantren.
Ia ingin, pondok pesantren melahirkan kader-kader terbaik bangsa yang bisa memberikan sumbangsih terbaik bagi negara.
"Mohon doa restu bapak ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istikamah dalam kebaikan, dan tentu saja membawa kemajuan bagi bangsa dan negara," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru. Ada enam nama menteri yang baru.
Baca juga: Brigjen Prasetijo Utomo Divonis Hukuman 3 Tahun Penjara, Terbukti Bersalah Palsukan Surat Buat Djoko
Baca juga: Kekayaan Menteri Baru Pilihan Jokowi, Sandiaga Paling Banyak, Risma Paling Sedikit Rp 7,1 Miliar
Salah satunya yakni Yaqut Cholil Quoumas. Yaqut menggantikan posisi Fachrul Razi sebagai Menteri Agama. Yaqut merupakan tokoh muslim Ketua PP Gerakan Pemuda Ansor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yaqut Cholil Qoumas: Agama Jangan Lagi Digunakan Jadi Alat Politik",