Berita Kota Jambi
Wali Kota Jambi Heran, Data Meninggal Akibat Covid-19 Berbeda Dengan yang Dimakamkan di Pusara Agung
Wali Kota Jambi H Syarif Fasha heran, ada perbedaan data jumlah kasus meninggal karena Covid-19 antara realita dan data yang disiarkan ke masyarakat
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rahimin
Wali Kota Jambi Bingung, Data Pasien Meninggal Akibat Covid-19 Berbeda Dengan yang Dimakamkan di TPU Pusara Agung
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rara Khushshoh Azzahro
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wali Kota Jambi H Syarif Fasha heran, ada perbedaan data jumlah kasus meninggal karena Covid-19 antara realita dan data yang disiarkan ke masyarakat, terutama di Kota Jambi.
Wali Kota Jambi H Syarif Fasha bilang, Pemerintah Kota Jambi akan tetap menyiarkan data sesuai fakta.
Fasha beralasan, sebelumnya kejadian tersebut ia ketahui, setiap dua hari sekali ia menziarahi makam anak bungsunya di TPU Pusara Agung.
Baca juga: Beragam Merk Vaksin Virus Corona Covid-19 yang Dipakai Berbagai Negara, Sinovac Digunakan Indonesia
Baca juga: Jokowi Janji Jadi Yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Untuk Masyarakat Diberikan Gratis
Baca juga: Saksi Paslon Yunninta-Mahdan Ucapkan Selamat Fadhil-Bakhtiar Menang Pilkada, Selamat Bertugas
Ketika berada di sana, Fasha sering melihat jenazah dimakamkan menggunakan protokol pemakaman jenazah Covid-19.
Namun, ketika menunggu data penambahan perharinya, sering ditemukan tidak bertambahnya jenazah Covid-19.
Menurutnya, hal tersebut menjadi kejanggalan.Setelah ia menegur pihak Dinas Kesehatan Kota Jambi, baru naik angkanya dari lima angka kematian, menjadi total 15 orang meninggal karena Covid-19.
Dikatakannya, tentu data tersebut tidak sama dengan Provinsi Jambi. Tetapi, walaupun nantinya ada data yang berbeda dengan Provinsi Jambi, Fasha tetap terus melaporkan sesuai data.

Fasha tidak mau adanya tindakan menutupi dan atau membohongi masyarakat.
Fasha mencontohkan, kalau memang 10 yang meninggal karena Covid-19, 10 yang diumumkan. Begitu pula seterusnya, jikalau kasus meninggal hingga 100.
Ada penyebab perbedaan data jumlah kasus meninggal Covid-19 yang terjadi. Namun, Pemkot Jambi tidak punya wewenang mengumumkan.
Baca juga: Hari Ini, Harga Cabai Merah di Tiga Pasar Besar di Kota Jambi Cukup Mahal, Dampak Pasokan Berkurang
Baca juga: Balas Sindiran Ridwan Kamil, Mahfud MD Siap Tanggung Jawab Soal Kerumunan Datangnya Rizieq Shihab
Baca juga: Suharso Monoarfa & Taj Yasin Calon Kuat Ketum PPP, Masih Terbuka Peluang Calon Dari Luar Partai
"Kami tidak boleh mengumumkan, harus Satgas Covid-19 Provinsi Jambi yang mengumumkan," ujarnya, Rabu (16/12/2020).
Namun, pihaknya bingung kenapa tidak ada diumumkan oleh Satgas Covid-19 Provinsi Jambi mengenai data yang meninggal dunia. Sedangkan yang dimakamkan sudah berpuluh-puluh jenazah.
"Contohnya di Kota Jambi ini sudah 53 pasien yang dimakamkan secara protokol Covid-19. Dari 53 itu, 35 terkonfirmasi positif Covid-19, tetapi yang meninggal hanya lima," ucapnya.
"Seharusnya kan ada 35. Nah ini yang saya harus perbaiki sistem ini semua. Pokoknya ada yang meninggal, lapor dengan kami, kami akan umumkan," pungkasnya.