Kekanakan-kanakan, Anggota DPRD DKI Walk Out Saat PSI Tolak Naik Gaji, Pengamat: Fraksi-fraksi Stres

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai para anggota DPRD DKI Jakarta telah menunjukkan sikap

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Fabian Januarius Kuwado/ KOMPAS.COM
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sikap sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta yang walk out ditengarai karena batalnya kenaikan gaji dan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuai sorotan.

Pengamat menilai hal tersebut sebagai aksi kekanak-kanakan.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai para anggota DPRD DKI Jakarta telah menunjukkan sikap yang kekanak-kanakan dengan walkout saat fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bicara di sidang paripurna.

"Cara fraksi-fraksi DPRD DKI menyikapi PSI dengan kompak walk out sebelum pembacaan pandangan PSI pada rapat paripurna DPRD tentu saja terlihat kekanak-kanakan. Apalagi keputusan untuk walkout itu dilakukan sebelum mendengarkan apa yang menjadi sikap PSI," kata Lucius seperti dikutip Kompas.com, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Sosok Yunius di Dinas PUPR Jambi, Hobi Travelling Membawa Ilmu Pengelolaan Air dari Berbagai Daerah

Baca juga: Cara Mengobati Sariawan dengan Bahan Alami - Konsumsi Madu, Kumur dengan Campuran Air dan Soda Kue

Lucius menilai, sikap para anggota DPRD DKI itu semakin menunjukkan bahwa selama ini mereka memang berkomplot untuk berupaya menaikkan gaji dan tunjangan melalui Rencana Kerja Tahunan 2021.

Namun, rencana mereka terhalang oleh sikap PSI yang menolak kenaikan gaji. Akibatnya, mereka kompak melampiaskan kekesalannya pada PSI.

"Semakin kelihatan bahwa kekompakan fraksi-fraksi dalam menyepakati RKT adalah sesuatu yang dilakukan secara sadar dan penuh nafsu besar untuk mendapatkan tunjangan fantastis," katanya.

Ia juga mempertanyakan alasan fraksi di DPRD DKI perlu keroyokan untuk menghadapi fraksi kecil seperti PSI.

Padahal, PSI partai baru dan hanya memiliki total 8 kursi di Kebon Sirih.

Suara PSI sebenarnya dengan mudah bisa diabaikan dan fraksi lain tidak perlu sampai melakukan aksi protes berupa walkout dari ruang sidang.

Namun, ia menduga hal ini memang bentuk spontan karena kekecewaan mereka batal naik gaji dan tunjangan.

"Fraksi-fraksi stres dengan kekencangan PSI yang jujur menyampaikan ke publik (kenaikan soal gaji dan tunjangan). Dan ekspresi stres itu yang nampaknya memicu kekompakan fraksi-fraksi untuk sama-sama meninggalkan ruang sidang hingga PSI sendirian di ruangan," ujarnya.

Seluruh anggota DPRD DKI Jakarta selain Fraksi PSI meninggalkan ruang rapat paripurna (walk out) Senin siang tadi saat Fraksi PSI akan membacakan pandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

Aksi ini diawali oleh pernyataan kekecewaan yang disampaikan anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Jamaludin.

Ia mempertanyakan apakah pandangan umum fraksi yang akan disampaikan merupakan pernyataan dari DPW PSI Jakarta atau Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: Kamu Suka Mengkoleksi Tanaman Hias? Ini Pupuk yang Tepat Kata Erik Flora, Bisa Pakai Daun Bambu

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved