Berita Nasional

FPI Hadirkan Ahli, Klaim 6 Laskarnya Tewas Ditembak Polisi dari Jarak Dekat dan Mengarah ke Jantung

Front Pembela Islam (FPI) memberi klaim bahwa enam laskar FPI yang tewas tertembak polisi ternyata ditembak dari jarak dekat dan mengarah ke jantung.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Istimewa
Enam anggota FPI tewas ditembak mati polisi saat mengawal Habib Rizieq Shihab. 

"Pertama, keterangan pers yang resmi yang sudah dikeluarkan DPP FPI tentang kronologis penembakan yang terjad,i isinya adalah benar. Sekali lagi saya sampaikan, kronologi yang sudah dibuat dan disebarluaskan oleh Dewan Pimpinan Pusat FPI saya memberi kesaksian sebagai salah satu korban dalam kejadian, bahwa isi keterangan pers itu benar," ujarnya

Habib Rizieq sebut enam laskarnya tidak membawa senjata
Habib Rizieq sebut enam laskarnya tidak membawa senjata (Kolase/Tribunjambi.com)

Habib Rizieq dan pihaknya juga tidak mengira yang melakukan pengejaran adalah dari pihak kepolisian. Habib Rizieq berpikir yang mengejar rombongannya adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan dirinya, keluarga serta rombongan yang ikut pada saat itu

"Kedua, yang ingin saya sampaikan di sini, bahwa pada saat kejadian, tidak ada satupun di antara kami, baik saya dan keluarga maupun seluruh laskar pengawal. yang mengira kalau yang melakukan pengejaran, memepet, mengganggu adalah dari kepolisian."

"Sama sekali kami tidak menduga, tidak pernah mengira. Yang kami tahu mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami dan jumlah mereka bukan 1,2,3 mobil, banyak sekali mobil saling silih berganti, untuk maju ke depan, untuk mencapai mobil saya yang di depan," jelasnya.

"Tapi dengan gagah luar biasa, para syuhada kita, laskar-laskar pengawal yang paling belakang ini sudah ada dua mobil, luar biasa mereka cerdas, mereka berani. Mereka luar biasa mengendalikan situasi dan kondisi sehingga arah penjahat tadi tidak satu pun yang berhasil untuk mencapai kami. Itu menunjukkan bagaimana sigapnya mereka, cerdasnya mereka, pintarnya mereka, beraninya mereka tanpa senjata," tegasnya.

Habib Rizieq juga menegaskan tuduhan para laskar dibekali senjata adalah fitnah besar.

Sebab, pengawal tersebut hanya pengawal Habib Rizieq dan keluarga biasa.

"Tuduhan pengawal kami yang dipersenjatai adalah fitnah besar. Tidak ada satu pun pengawal kami yang dipersenjatai karena kami tidak pernah mengira, sekali lagi, kalau kami akan diperlakukan seperti itu. Itu pengawal keluarga standar biasa. Saya ada empat mobil isinya anak, mantu, saudara, cucu-cucu saya ikut. Ada yang masih bayi. Kami sekeluarga semua," jelasnya

Pada kesempatan sama, Habib Rizieq memuji para pengawalnya yang telah berupaya mencegah para penguntit untuk mendekat ke arah rombongan keluarga.

"Para laskar ini mengawal, tugas mereka mengawal. Mereka mengawal bagaimana mengusir satu-persatu mobil tersebut sehingga tidak bisa masuk rombongan. Dengan takbir Allah, tanpa adanya syuhada ini, mungkin kami sudah digiring ke medan pembantaian yang mereka rencanakan. Allah sudah takdirkan sesuai dengan kehendak Allah. Demi Allah saya dan keluarga saya siap setiap saat untuk menghadapi mati Syahid.

Mereka laskar yang luar biasa. Mereka laskar yang setia. Begitu mereka melihat saya dan keluarga sudah terbebas, mereka senang. Padahal sebentar lagi mereka akan dibantai.

Mereka akan digiring ke medan pembantaian. Kami tidak berani menuduh siapapun tanpa bukti. Kami tidak boleh menuduh tanpa saksi. Tapi subhanallah, pagi sampai siang, laskar Karawang, masuk ke setiap rumah sakit, masuk ke setiap kantor polisi, menyapu bersih jalan tol, setiap rest area didatangi dalam rangka untuk mencarai dimana keberadan mereka.

Akhirnya Allah buka mulutnya yang membantai, saudara. Allah buka mulut mereka. Nggak bisa mereka sembunyikan, saudara. Allah Maha Besar. Kalau mereka tidak pernah mengaku, kami tidak pernah tahu siapa mereka. Tapi Allah Maha Tahu. Allah buka mulut mereka. Allah buka mulut mereka."

Habib Rizieq menegaskan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait penembakan yang telah menewaskan enam anggota laskar pembela Islam pada Senin (7/12/2020) dini hari. Dirinya juga telah membentuk tim untuk terjun langsung memantau keenam jenazah yang sebelumnya diautopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Semalam syuhada kita telah membentuk tim untuk memeriksa secara utuh bagaimana kondisi dari pada 6 jenazah syuhada kita. Saya sudah mendapatkan laporan secara lengkap nanti pada saatnya kita akan ada siaran pers secara nasional," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved