Menteri Sosial Ditangkap
Menteri Sosial Pernah Beri Nasihat Agar Tidak Korupsi, 'Kamu Korupsi, Kasihan Anak dan Istrimu Malu'
Juliari P Batubara ditahan karena jadi tersangka dugaan kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk penanganan Covid-19,
Menteri Sosial Pernah Beri Nasihat Agar Tidak Korupsi, 'Kamu Korupsi, Kasihan Anak dan Istrimu Malu'
TRIBUNJAMBI.COM - Jauh sebelum Menteri Sosial Juliari P Batubara ditahan karena jadi tersangka dugaan kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk penanganan Covid-19, ia pernah memberikan nasihat agar tidak melakukan korupsi.
Hal tersebut ia sampaikan kepada jurnalis Tribunnews saat ditemui di kantornya, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).
Juliari menyebut ada dua faktor yang mendorong seseorang ketika melakukan korupsi.
"Korupsi dilandasi oleh kebutuhan dan keserakahan," katanya dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.
Baca juga: Sebelum Jadi Tersangka Suap, Mensos Juliari P Batubara Pernah Bahas Pencegahan Korupsi Bersama KPK
Baca juga: Rizieq Shihab Diperiksa di Polda Metro Jaya Hari Ini, Pengacara Belum Pastikan Datang Atau Tidak
Baca juga: Istri Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Sandiaga Uno dan Semua Penghuni Rumah Akan Swab Test
Pria kelahiran 22 Juli 1972 ini menilai, secanggih dan seketat apapun pengawasan, tetap saja ada celah untuk melakukan korupsi.
Sedangkan cara untuk mencegah korupsi paling utama adalah pengendalian diri.
"Yang penting diri sendiri, yang membentengi diri ya kita sendiri, bukan irjen kita, bukan KPK, bukan jaksa agung, bukan kepolisian," imbuh Juliari.
Ia kemudian menggambarkan contoh keserahakan seseorang.
"Kalau kita serakah, punya mobil dua pengen tiga. Punya rumah satu pengen dua. Punya istri satu pengen dua," kelakar Juliari.
"Itu berdampak kepada kebutuhan ekonomi yang meningkat," lanjutnya.

Juliari juga mengingatkan pentingnya menyesuaikan pendapatan dengan pengeluaran, sehingga tidak mendorong untuk seseorang berutang atau bahkan melakukan korupsi.
"Kita punya gaji Rp 20 juta, ya hidup sesuai dengan gaji kamu."
"Pengendalian untuk hutang dan korupsi itu diri sendiri," kata Juliari kembali menegaskan.
Terakhir menurutnya, korupsi tidak hanya berdampak kepada pelakunya saja, tetapi hingga berpengaruh kepada kondisi keluarga.