Briptu Libna Shabrina Tidur di Tenda Diterpa Badai Debu, Kisah Heroik Polwan Cantik di Afrika Tengah
Bergabung dengan pasukan PBB mendapatkan banyak pengalaman unik dan menarik. Itulah yang dirasakan Briptu Libna Shabrina.
TRIBUNJAMBI.COM - Bergabung dengan pasukan PBB mendapatkan banyak pengalaman unik dan menarik.
Itulah yang dirasakan Briptu Libna Shabrina, polwan cantik yang betugas Polda Sumsel ini.
Briptu Libna Shabrina polwan bertugas 14 bulan sebagai pasukan PBB di Afrika Tengah.
Ia sempat menyaksikan bagaimana kontak senjata dua milisi bersenjata setempat terjadi.
Berikut cerita Briptu Libna Shabrina kepada wartawan Sripo - Tribun Sumsel (Tribun Batam Group).
Briptu Libna pun mengisahkan pengalamannya kepada wartawan Sripo-Tribun Sumsel (Tribun Jambi Grup).
Ia harus mengikuti proses yang panjang untuk bisa bergabung dalam pasukan PBB.
Ia memulai dari tes di Polda Sumsel kemudian dilanjutkan di Mabes Polri.
Dari serangkaian tes, ternyata dirinya menjadi satu-satunya Polwan dari Sumsel yang lulus dan kemudian bergabung bersama 13 Polwan lainnya dalam tim pengamanan PBB.
"Karena baru pertama kali, jadi rasa cemas sempat muncul. Terlebih, itu negara konflik yang setiap saat kontak senjata. Tetapi, saya merasa lega. Karena tim kami kompak untuk sesama melindungi," kata perempuan kelahiran Palembang, 19 Februari 1994 saat ditemui di Polda Sumsel, Jumat (4/12).
Saat bertugas, Briptu Libna masuk di tim taktis patroli di dua distrik yang ada di kota Afrika Tengah.
Patroli dilakukan selama 8 jam sehari dan dilakukan selama seminggu penuh.
Selain bersama tim sendiri, patroli juga sering dilakukan bersama dengan tim dari negara lain di bawah penugasan PBB.
Ketika patroli, mereka keliling di dua distrik dengan senjata lengkap dan singgah di dua pos.
"Pos 1, letaknya di pinggir jadi lebih terbuka lokasinya. Sedangkan, Pos 2 di dekat rumah warga yang lokasinya hanya ada akses jalan kecil. Di sini, bila sudah ada kontak senjata pasti tidak bisa keluar," ceritanya.