Berita Kota Jambi
Karyawan Apotek KDA Dikabarkan Dipecat Terkait Video Tukang Bakso Ditendang, Ini Kata Pihak Apotek
Video viral, penganiayaan terhadap Iwan, pedagang bakso keliling di Kota Jambi berbuntut panjang. Hal tidak mengenakkan justru menimpa dua orang
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Nani Rachmaini
Informasi awal, diketahui pedagang bakso keliling tersebut diketahui bernama Mas Nasib, atau lebih dikenal Bakso Mas Nasib.
Baca juga: iBox dan Digimap Buka Pre-order untuk Iphone 12 Series, Kapan Bisa Diterima Konsumen? Harga Lengkap
Baca juga: BOOM Sale, Ace Tawarkan Harga Paling Hemat Sepanjang Tahun
Baca juga: Nasib Gisel Pada Kasus Video Syur Mirip Dirinya Masuki Babak Baru, Pemeran Wanita Sudah Terkuak?
Tribunjambi.com kembali melakukan penelusuran lebih dalam, hingga diketahui bahwa Mas Nasib yang sedang viral di media sosial tersebut adalah bernama Iwan.
Bakso Mas Nasib merupakan nama usaha, yang menjual bakso keliling dan serta penggilingan bakso di kawasan Pasar Villa, Mayang Mangurai, Alam Barajo, milik Muhammad Junaidi.
"Bakso Mas Nasib itu nama usaha saya, kalau dia anggota saya namanya Iwan," kata Junaidi, Kamis (3/12/2020) pagi.
Katanya, Iwan atau yang sempat viral dan dikenal sebagai Mas Nasib tersebut baru tiba di Jambi sekira kurang lebih 2 bulan yang lalu.
Iwan datang ke Jambi untuk mengadu nasib dan meninggalkan satu istri dan dua anaknya di Bandung, Jawa Barat, dengan berdagang bakso keliling di Kota Jambi.
Kata Junaidi, Iwan merupakan pribadi yang sangat pendiam, dan tidak banyak bicara. Beralaskan iba, dirinya akhirnya mempekerjakan Iwan sebagai karyawannya berdagang bakso keliling.
"Hitung-hitungannya 70-30 persen mas, ya kalau bakso itu saya giling tidak ada untungnya sama saya, tapi niat awal saya adalah membantu, makanya saya kesal pas tahu dia diperlakukan seperti itu," papar Junaidi.
Mengetahui karyawannya mendapat perlakuan tersebut, dirinya langsung mengarahkan Iwan untuk melapor ke pihak kepolisian.
Dineritakan sebelumnya, seorang pedagang bakso keliling ditendang oleh pembeli hingga terpental.
Dari keterangan Iwan, yang awalnya disebut Mas Nasib, kejadian tersebut berawal saat pelaku atau pembeli memesan 4 porsi bakso, dan akan dimakan di dalam mobil.
Kemudian Iwan memasukkan empat porsi bakso kedalam dua mangkuk, dengan harga perporsinya Rp 10 ribu.
Namun pelaku hanya membayar Rp 20 ribu, dari harga yang seharusnya Rp 40 ribu.
"Empat porsi itu memang saya gabung dalam dua mangkuk, mas," kata Iwan, saat ditemui kemarin.
(tribunjambi/aryo tondang)