Pembunuhan

Mertua Bunuh Menantu, Sang Istri Malah Bersyukur dan Tidak Sedih, Pembunuhan di Lubuklinggau

Kasus pembunuhan di Lubuklinggau Utara dilakukan mertua terhadap menantunya direkonstruksi.

Editor: Rahimin
SRIPOKU.COM / Eko Hepronis
Proses rekonstruksi digelar di Polsek Lubuklinggau Utara Kota Lubuklinggau Sumsel, Selasa (1/12/2020). Mertua Bunuh Menantu, sang istri malah bersyukur dan tidak sedih, pembunuhan di Lubuklinggau 

Mertua Bunuh Menantu, Sang Istri Malah Bersyukur dan Tidak Sedih, Pembunuhan di Lubuklinggau

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus pembunuhan di Lubuklinggau Utara dilakukan mertua terhadap menantunya direkonstruksi.

Maria Eka Susanti mengaku tak sedih suaminya Bambang Cipatdi Lubis dibunuh oleh ayah kandungnya.

Ia tak menyesal suaminya dibunuh karena dirinya kerap ribut dengan korban. Maria tak terlihat sedih saat memperagakan proses rekontruksi tewasnya sang suami.

 Proses rekonstruksi digelar di Polsek Lubuklinggau Utara Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (1/12/2020).

Dalam proses rekontruksi tersebut, Maria memperagakan beberapa adegan, termasuk ikut membawa korban ke rumah sakit.

Baca juga: Anggaran Dinas PUPR Provinsi Jambi Terjun Bebas, Tak Ada Pembangunan Jalan Baru, Cuma Rp286 Miliar

Baca juga: ARNO Ditangkap Densus 88, di Dalam Rumah Ditemukan Celana Loreng, Peluru dan Besi Diruncingkan

Baca juga: TNI Kirimkan Pasukan Khusus dari Kostrad, Marinir dan Tontaikam ke Sigi, Buru Kelompok Ali Kalora

Kasus pembunuhan menantu oleh mertua ini sempat membuat heboh warga Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara beberapa waktu lalu.

Pasalnya, Bambang tewas setelah ditusuk Anuar menggunakan pisau badik tepat di ulu hati hingga tembus ke belakang.

Maria mengaku tak sedikit pun menyesal suaminya meninggal dunia, ia malah bersyukur suaminya meninggal di tangan orangtua kandungnya.

"Saya tidak menyesal saya sudah habis sakitnya, karena memang sudah sering ribut dengan dia (Bambang)," ungkapnya pada wartawan, Selasa (1/12/2020).

Maria menuturkan, bila ia dan almarhum suaminya selama 13 tahun membina rumah tangga kerap bertengkar, hampir setiap kali keduanya ribut.

Dalam setiap keributan terjadi suaminya selalu melontarkan kata-kata kasar dan kerap mengusirnya dari rumah.

Karena tak tak tahan Maria pun kabur dari rumah pulang ke rumah orangtuanya.

"Dia (Bambang) setiap ribut sering mukul dan menghina, setiap hari dipukul saya tidak sakit, yang sakit orangtua saya dihina, dia mengatakan orangtua dan keluarga kamu miskin semua, selalu seperti itu,"ujarnya.

Dalam rekonstruksi 16 adengan tersebut, terungkap kasus pembunuhan itu bermula saat Bambang mendatangi rumah Anuar lalu langsung menemui istrinya Maria sembari marah-marah.

Baca juga: ILC Tadi Malam, Budi Setyarso Bongkar Borok Ekspor Benih Lobster KKP, Effendi Gazali Gagal Cegah

Baca juga: 400 Warga Bakar Rumah Calon Bupati Boven Digoel, Satu Polisi Terluka Kena Panah di Punggung

Baca juga: Ahok Bermasalah Lagi, Kasus Pembelian Lahan di Cengkareng Kembali Diungkap MAKI

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved