Diringkus Densus 88, Isi Rumah Terduga Teroris di Palembang Terbongkar, Banyak Peluru Buat Merinding
Terduga teroris itu bernama Arno (35) yang disebut terkait kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI) akhirnya dibekuk tim Densus 88.
Diringkus Densus 88, Isi Rumah Terduga Teroris di Palembang Terbongkar, Banyak Peluru Buat Merinding
TRIBUNJAMBI.COM - Terduga teroris itu bernama Arno (35) yang disebut terkait kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI) akhirnya dibekuk tim Densus 88.
Ketua RT 13 Rizwan menyaksikan sendiri penangkapan itu dilakukan oleh Densus 88 Antiteror dan Polda Sumsel pada Senin (30/11/2020) malam.
Penyergapan terduga teroris itu berlangsung hingga tiga jam.
Menurut Rizwan, hanya dirinya dan sepupu Arno yang menyaksikan penangkapan tersebut.
Ia menyebutkan petugas mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah Arno.
Baca juga: 27 Orang Tewas, Istri Anggota TNI AD Ikut Dibunuh, Aksi Sadis Upik Lawanga Teror Poso, Siapa Dia?
Baca juga: Warga Palembang Kaget Densus 88 Tiba-tiba Masuk Perumahan dan Gerebek Konter HP, Tangkap Teroris Ini
Baca juga: Ali Kelora Diburu Pasukan Kostrad, Marinir dan Tontaikam, Tapi Dia Lebih Menguasai Hutan Karena Ini
Baca juga: Kelompok Ali Kelora Terancam, Diburu 150 TNI AD Berpengalaman Perang di Papua, Timor Leste dan Aceh
"Banyak yang diamankan, ada buku jihad terus ada buku fotokopi yang berjudul mengatasi masalah konflik," kata Arno, dikutip dari Sripoku.com, Selasa (1/12/2020).
"Saya bisa tahu karena ditunjukkan polisi," jelasnya.
Polisi turut mengamankan ketapel, baju kaus dan celana bermotif loreng, dan tiga kotak peluru senapan angin.
Satu di antara kotak peluru itu sudah dipakai dan dua lainnya masih utuh.

Selain itu ada potongan besi yang diduga diasah menjadi senjata tajam.
"Ada juga satu besi yang diruncingkan seperti senjata anggar tapi tidak ada pegangannya. Itu juga dibawa polisi," kata Rizwan.
Diketahui Arno sudah tinggal di kawasan tersebut sejak menikah dengan seorang warga RT 13 pada 2005.
Ia tinggal bersama istri dan seorang anaknya, sementara ada satu anak lagi yang disekolahkan di sebuah pesantren di Lampung.