Daftar Nama Gunung di Indonesia Dalam Bahasa Sansekerta, dari Indrakila s/d Kampud
Pada zaman raja-raja Nusantara, semua gunung memiliki arti yang sakral. Masing-masing gunung memiliki nama tersendiri, beda dengan nama yang ada saat
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM - Tahukah Anda nama-nama gunung di Indonesia dalam Bahasa Sansekerta.
Pada zaman raja-raja Nusantara, semua gunung memiliki arti yang sakral.
Masing-masing gunung memiliki nama tersendiri, beda dengan nama yang ada saat ini.
Melansir phinemo.com, penamaan gunung-gunung memiliki arti yang tidak sembarangan.
Pada masa penjajahan Belanda, selama ratusan tahun telah memutus sejarah kerajaan.
Masa itu juga memutus sejarah nama-nama gunung, hingga mengganti nama-namanya.
Baca juga: 9 Misteri di Gunung Semeru dari Mbah Dipo hingga Ikan Mas Ranu Kumbolo
Legenda Gunung Semeru
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15, pada dahulu kala Pulau Jawa mengambang di lautan luas, terombang-ambing dan senantiasa berguncang.
Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.
Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu dipunggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.
Dewa-dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa.
Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas.
Baca juga: Detik-Detik Menegangkan Gunung Semeru Luncurkan Lava, Aktivitas Meningkat Warga Diminta Waspada
Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau Jawa. Ketika gunung Meru dibawa ke timur, serpihan gunung Meru yang tercecer menciptakan jajaran pegunungan di pulau Jawa yang memanjang dari barat ke timur.
Akan tetapi ketika puncak Meru dipindahkan ke timur, pulau Jawa masih tetap miring, sehingga para dewa memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di bagian barat laut.
Penggalan ini membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat bersemayam Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru.
Pada saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau Jawa dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut dinamakan Jawa.
Lingkungan geografis pulau Jawa dan Bali memang cocok dengan lambang-lambang agama Hindu.
Dalam agama Hindu ada kepercayaan tentang Gunung Meru, Gunung Meru dianggap sebagai rumah tempat bersemayam dewa-dewa dan sebagai sarana penghubung di antara bumi (manusia) dan Kayangan.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Gunung Semeru Meletus Keluarkan Lava Pijar
Banyak masyarakat Jawa dan Bali sampai sekarang masih menganggap gunung sebagai tempat kediaman Dewata, Hyang, dan makhluk halus.
Menurut orang Bali, Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan dihormati oleh masyarakat Bali.
Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru dilakukan oleh orang Bali.
Betapapun upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru.
Selain upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.
Berikut nama-nama gunung di Indonesia dalam bahasa Sansekerta:
A – K
Agung = Tohlangkir
Batur = Tampurhyang
Bromo = Brahma
Cikuray = Prawitra / Srimanganti
Ciremai = Indrakila
Dieng = Sang Hyang
Baca juga: VIRAL VIDEO Hujan Es Puncak Gunung Slamet, Begini Penjelasan Resmi BMKG
Galunggung = Kendyaga
Gede = Katong / Ageung
Gunung Karang = Nisada
Kelud = Kampud
L – R
Lawu = Mahendra
Merbabu = Limohan
Muria = Retawu
Papandayan = Gn Danghyang
Penanggungan = Pawitra
Perahu = Baito
Raung, dan gunung-gunung didekat gunung Raung Jawa Timur dulunya adalah gunung Semeru yang asli
Rinjani = Samalas (Rinjani Purba)
S – Z
Salak = Sapto Argo
Slamet = Jamurdipa
Semeru (yang sekarang) = Salaka
Sumbing = Sungging
Sundoro = Sundoro (tetap)
Toba = Kelasa
Ungaran = Sakya
Welirang = Gora
Baca juga: SANGAR! Bukan Cuma Kostrad, Ternyata Marinir dan Tontaikam Turut Diturunkan Buru Kelompok Ali Kalora
Wilis = Pawinihan
Nama-nama gunung lainnya yang tak tercantum berarti penamaan pada masa lalu belum diketahui atau namanya tetap sama hingga kini.
( Tribunjambi.com /Heri Prihartono )