Siapakah Kolonel Zulkifli Lubis, Intelijen Misterius Indonesia Jati Dirinya Tak Pernah Terungkap 

Intelijen Kolonel Zulkifli Lubis merupakan sosok ahli penyamaran, hingga bisa disebut memiliki 'topeng' berlapis karena misteriusnya.

Editor: Duanto AS
Kompas/Heru Sri Kumoro
Ilustrasi penamaran intelijen 

Dia merupakan sosok ahli penyamaran dan strategi, hingga bisa disebut memiliki 'topeng' berlapis karena misteriusnya.

Baca juga: Ternyata Tukang Cilok Itu Intel Kepolisian, Pahit Getir Dilakoni Demi Cari Bukti

Tentang Kolonel Zulkifli Lubis

Lahir: Banda Aceh, 26 Desember 1923 
Meninggal: Jakarta, 23 Juni 1993 
Jabatan: Pejabat KSAD pada 1955, Ketua Badan Intelijen pertama di Indonesia

Pertengahan 1944, Zulikfli Lubis diajak Rokugawa (bekas komandan Seinen Dojo) ke Malaysia dan Singapura.

Di sana dia berkenalan dengan Mayor Ogi, yang wajahnya mirip dengan orang Barat dan pandai berbahasa Perancis.

Perwira intelijen Jepang yang tinggal satu kamar dengan Zulkifli Lubis itu sering bercerita mengenai pengalamannya melakukan kegiatan intelijen di Vietnam.

Zulkifli Lubis beruntung karena ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang berada di kota Singa itu memperoleh kesempatan untuk mempelajari dunia intelijen dalam praktik dengan bimbingan dari Rokugawa.

Zulkifli dan Rokugawa senantiasa melapor kepada komandan Jepang untuk wilayah Asia Tenggara di Singapura.

Di Singapura inilah Fujiwara Kikan, sebuah badan rahasia Jepang untuk Asia Tenggara yang tersohor beroperasi.

Ketika kemudian Zulkifli Lubis berada di Kuala Lumpur, dia memperoleh kesempatan mengenai dunia intelijen lebih mendalam.

Rokugawa mengajari Zulkifli mengenai bagaimana caranya mengetahui jumlah penduduk dalam satu kota atau mengetahui apakah rakyat itu anti atau pro Jepang.

Baca juga: Kopassus Tersesat 18 Hari di Hutan Papua, Diikuti 3 Sosok Mistis Matanya Berputar Liar

Setelah belajar intelijen di luar negeri, Zulkifli kembali ke Tanah Air.

Ia melibatkan diri dalam rencana Jepang untuk membentuk kelompok-kelompok intelijen di berbagai tempat di Jawa sebagai pasukan gerilya untuk menghadapi pasukan Sekutu jika kelak mendarat.

Setelah Jepang menyerah, Sekutu pun mendarat dan tidak mendapat perlawanan yang berarti sebagaimana mestinya dari kelompok intelijen yang diorganisir oleh Zulkifli Lubis.

Cikal bakal di Indonesia

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved