Berita Nasional

MENCUAT 3 Geng Berebut Kursi Kapolri, Peluang Gantikan Idham Azis: Geng Solo, Makassar & Pejaten

Ya, dinamika di internal Mabes Polri semakin seru menyusul kian dekatnya waktu pensiun Kapolri Jenderal Idham Azis.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Istimewa
ILUSTRASI Polisi 

Namun sesekali, Idham menyisipkan gurauan soal bursa Kapolri dalam pidatonya.

"Semakin ke depan nanti itu semakin tajam itu. Ini baru Juli. Agustus nanti (bulan) ber, ber, ber itu sudah semakin tajam. Kalau kayak lagunya Bimbo, tajam tak bertepi," canda Idham di depan para pejabat kepolisian.

"Tapi saya kira ini bukan di Polri," kata dia lagi. "Polisi di Indonesia itu saya lihat kompak-kompak sih, tapi kayak api dalam sekam," kata Idham.

Apa yang disampaikan Idham terbukti. Pada bulan ber, ber, ini berbagai kejadian terjadi.

Baca juga: Sungai Batanghari Meluap Tinggi, Pengelolaan Penjernihan PDAM Muarojambi Kena Dampaknya

Baca juga: Kisah Kopassus, Melaksanakan Misi Rahasia Sampai Istri Tak Tahu, Pamitan Saat Sudah Dipesawat

Baca juga: LAGI! Nikita Mirzani Sindir Habib Rizieq, Bandingkan Sama Ketua PBNU soal Covid-19, Bahas Kejujuran

Ada kasus yang menjerat pejabat Bareskrim Polri. Kepala Biro Koordinator Pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Karo Korwas PPNS) Brigjen Pol Prasetijo Utomo tersandung kasus dugaan suap hingga pembuatan surat jalan palsu untuk Djoko Tjandra.

Ada juga kasus Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol Napoleon Bonaparte yang didakwa soal suap penerimaan uang untuk penghapusan Red Notice Djoko Tjandra.

Keduanya kini tengah menjalani persidangan.

Kasus di atas awalnya mengemuka lewat screen shot alias tangkapan layar pembicaraan antara Djoko Tjandra dan pengacara Anita Kolopaking yang tersebar.

Misterinya, siapa yang bisa melakukan itu dan kenapa pula menyebarkannya? Kasus berikutnya adalah kerumunan simpatisan Rizieq Shihab, yang berujung pada pencopotan dua Kapolda, Irjen Pol Nana Sudjana dan Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

Masing- masing Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat. Padahal, keduanya adalah shining star alias bintang di angkatannya yang punya potensi besar naik bintang tiga untuk kemudian masuk dalam bursa calon Kapolri.

"Perang geng"

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta Pane menengarai ada perang bintang di tubuh Polri saat ini. Ini berkaitan dengan kutub yang disebutnya sebagai "geng".

"Ada geng Solo, ada geng Pejaten, ada geng Makassar, ada geng Independen," kata Neta kepada saya yang akan tayang di Program AIMAN di KompasTV, Senin (30/11/2020) pukul 20.00.

Ilustrasi polisi
Ilustrasi polisi (Tribunnews)

Kepada saya Neta menjelaskan, geng Solo terkait dengan pejabat polisi yang pernah bertugas di Solo, terutama saat Presiden Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Lalu geng Pejaten (merujuk pada Kantor Badan Intelijen Negara) adalah pejabat polisi yang merupakan anak asuh Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved