China Murka Siapkan Armada Tempur Tanpa Awak Hadapi Amerika, Dua Pesawat Bomber AS Terbang Mendekat
China menilai Amerika telah menantangnya secara terbuka. Dua pesawat pesawat bomber berukuran super besar terdeteksi memasuki Laut China Timur.
Menurut China, Teluk Honghai memiliki nilai militer yang tinggi. Wilayah tersebut bisa digunakan untuk pendaratan kendaraan amfibi dan latihan penyitaan pulau.
Baca juga: Siasat Licik China Jebak Indonesia Terlibat Konflik di Laut China Selatan, Rayuan untuk Gabung SRMA
Sebagai catatan, daerah tersebut juga hanya berjarak sekitar 100 mil laut dari Kepulauan Dongsha, wilayah yang diperebutkan dengan Taiwan.
Pada 2019 silam, China dan Thailand sempat mengadakan latihan gabungan dengan fokus pendaratan kendaraan amfibi angkatan laut di Teluk Honghai.
Peralatan pendaratan amfibi utama termasuk kapal pendarat amfibi Type 071, kapal pendarat kelas Zubr, dan kendaraan serbu amfibi Type 05 digunakan dalam latihan tersebut.
Kendaraan Nirawak Kunci Kemenangan Perang
Dalam beberapa tahun terakhir China sedang sibuk mempersiapkan kendaraan tempur tanpa awak (nirawak) yang mereka yakini akan menjadi kunci kemenangan dalam perang di masa depan. Upaya ini kabarnya sudah mendekati hasil.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa beberapa jenis armada tak berawak, termasuk kendaraan tempur amfibi dan kendaraan tempur dengan konsep baru, akan segera memulai tugas militernya.
Melansir Global Times, sejak 2013 tim inovasi teknologi untuk sistem tempur tak berawak di National University of Defense Technology (NUDT), telah merancang sederet inovasi yang melibatkan teknologi nirawak.
Baca juga: China Kuasai Perang di Masa Depan, Kembangkan Senjata Tempur Tanpa Awak, Amerika dan Rusia Kalah?
China National Radio (CNR) pada hari Rabu (11/11) melaporkan salah satu proyek kendaraan tempur amfibi nirawak memenangkan tender dari departemen peralatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Selain kendaraan amfibi, satu kendaraan nirawak lain dengan desain dan konsep yang sepenuhnya baru juga dikabarkan sudah siap menjalani pemeriksaan sebelum dikirimkan ke pemerintah.
Selama fase awal proyek pengembangan, kepala tim NUDT telah melakukan survei terhadap lebih dari selusin unit militer untuk mempelajari kebutuhan pasukan akan kendaraan tepur nirawak.
Pada akhirnya diputuskan untuk membuat kendaraan nirawak demi keperluan pembersihan rintangan serta fungsi pengintaian.
Dalam beberapa tahun terakhir NUDT juga sudah mengembangkan seri kendaraan darat nirawak dengan kode nama "Desert Wolf". Kendaraan ini dilengkapi dengan unit senjata yang mampu dikendalikan dari jarak jauh, serta mampu mengangkut logistik dan tentara yang terluka di medan perang.
NUDT juga memodifikasi kendaraan serbu off-road Dongfeng Mengshi menjadi kendaraan nirawak. Dongfeng Mengshi sendiri merupakan kendaraan darat yang banyak digunakan oleh PLA.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul China Sebut 2 Pesawat Bomber AS Intai Wilayah LCS Sebagai Tantangan Terbuka, Siap Kendaraan Nirawak.
