UMKM Jambi
Pelaku UMKM Ini Tetap Setia Berjualan Es Krim Keliling, Walaupun Sudah Sepi Pembeli
Dampak pandemi Corona memang dirasakan di segala sektor, termasuk sektor ekonomi, khususnya pelaku UMKM sangat merasakan
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
Eka Tania pemilik UMKM Bakso Adeca mengatakan, dia hanya menjual baksonya saja.
“Tanpa mie, kuah maupun toping yang lainnya,” katanya kepada Tribunjambi.com beberapa hari yang lalu.
Cara menjual Eka sepintas mirip dengan mie instan."
"Di sini Eka tidak hanya menjual baksonya saja tapi dilengkapi dengan bumbu baksonya.
Konsumen tinggal memasak air dan memasukkan bumbu bakso tadi, persis seperti cara penyajian mie instan.
Baca juga: All New Honda Scoopy Akan Jadi Incaran, Harga Mulai Rp 20,5 Juta Ini Keunggulan dan Fitur Terbarunya
Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Ayat-ayat Cinta - Rossa, Kasih bukan sekadar cinta
Baca juga: Terseret Kasus Video Syur, Nasib Gisel Menunggu Hasil Forensik, Polisi : Analisa Wajah Tidak Mudah
Cara pemasarannya juga unik, Eka tidak memiliki warung, tapi dia juga tidak begitu aktif di sosial media.
Eka yang tinggal di belakang BLK Telanai Kota Jambi ini penjualannya hanya mengandalkan pesanan saja.
Tapi walaupun begitu, dalam satu hari dia mampu menjual 30 bungkus, atau 60 kilogram bakso.
Satu bungkus berisi setengah kilogram bakso dia jual hanya Rp 25 ribu.
Selain bakso wanita berhijab ini juga menjual tahu isi daging, tahu isi daging ini dijualnya hanya Rp 20 ribu per 14 potong.
Setiap bungkus tahu isinya dilengkapi dengan kuah kacang, sehingga sepintas seperti makan siomay.
Eka Tania yang biasa dipanggil Buk de ini juga menjual beraneka ragam lauk masak, mulai dari ikan panggang, ayam panggang dan beraneka lauk makan lainnya.
Cara penjualannya juga sama dengan bakso tadi, tidak memiliki warung juga tidak begitu aktif di sosmed tapi orderannya tetap banyak, bahkan lebih banyak dari orderan bakso. (Tribunjambi.com/Rinaldi)