Berita Nasional
Masa Lalu Mayjen TNI Dudung yang Tak Banyak Orang Tahu, Jenderal TNI yang Berani Usul Bubarkan FPI
Sedang viral, sosok perwira tinggi TNI yang memerintahkan pencopotan spanduk Imam Besar FPI Rizieq Shihab dan mengusulkan FPI dibubarkan.
Adapun Rizieq Shihab saat ini tengah menjadi sorotan terkait dengan kerumunan massa pada acara pernikahan putrinya yang kemudian disusul acara peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam lalu.
Masih pada pekan lalu, Rizieq Shihab dan para simpatisannya juga melakukan sejumlah kegiatan lain yang dihadiri banyak orang.
Kerumunan massa dalam jumlah besar dilarang saat ini karena ada pandemi Covid-19.
Kerumunan massa yang melibatkan Rizieq Shihab dan para simpatisannya itu kini berbuntut panjang.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.
Polda Metro Jaya juga memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa pejabat lain terkait penyelenggaraan acara Rizieq Shihab itu.
Baca juga: Mengenal Sosok Tegas Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Pernah Jadi Loper Koran Hingga Jualan Kue
Baca juga: TEGAS Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman: FPI Bubarkan Saja Kalau Coba-coba dengan TNI!
Baca juga: Pernah Jadi Penjual Kayu Bakar dan Loper Koran, Kini Pangdam Jaya TNI AD, Profil Dudung Abdurachman
Siapa Dudung? Mantan loper koran
Siapa Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang berani memerintahkan pencopotan spanduk dan mengusulkan FPI dibubarkan?
Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965 atau saat ini usianya 55 tahun.
Dia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 27 Juli 2020 mengemban amanat sebagai Panglima Kodam Jaya.
Dudung, lulusan Akmil 1988 ini dari kecabangan Infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Gubernur Akmil.
Putra dari pasangan Nasuha dan Nasyati, PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi itu mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini.
Ia menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985).
Lulus SMA tahun 1985, kemudian mendaftar Akabri Darat.