dr Tirta Blak-blakan Kritik Gibran di Stasiun TV Sampai Disebut Benci Jokowi, Rizieq Ikut Disinggung
dr Tirta Mandira Hudi terang-terangan mengkritik Gibran karena kampanyenya di Pilkada Solo mengumpulkan banyak massa.
"Kalau akan ada kegiatan ramai-ramai asal ada tulisan sesuai protokol kesehatan itu sudah seperti kartu sakti saja," katanya dilansir laman YouTube Indonesia Lawyer Club (ILC), Rabu (18/11/2020).
dr Tirta Minta Pemerintah Rangkul Habib Rezieq
dr Tirta mengatakan kritikan terkait tak diterapkannya protokol kesehatan bukan hanya saat aksi penjemputan Habib Rizieq saja dan tidak ada tendensi menyerang personal, lanjutnya.
Termasuk saat diadakannya konser dangdut di Wisma Atlet, demo Omnibus Law, kampanye Pilkada, dan lainnya.
Pihaknya pun menyebutkan soal PSBB transisi di DKI Jakarta, PSBB jam malam di Surabaya, dan ada juga jam malam di Depok, Bandung, serta Bogor.
"Tetap saja kita melihat penegak hukum kalau razia masker luar biasa, tapi ketika yang melakukan (ketidakdisiplinan) adalah tokoh yang punya massa, nggak ngapa-ngapain," ujarnya.
Baca juga: Mata Najwa Tadi Malam Seru Sampai Borok Mahfud MD Terbongkar, Ketua FPI Slamet Maarif Puji Polisi
Dalam hal ini dr Tirta pun membahas soal kampanye yang dilakukan di Jawa Tengah.
Yakni kampanye putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, di Pilkada Solo.
"Mas Gibran kawan saya, diarak-arak rombongan di Solo, kita lihat media yang upload nggak ada, KPU menegur doang," lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti kampanye Pilkada yang ada di Klaten, Jawa Tengah, di mana terjadi kerumunan.
Beberapa hari setelah kampanye, Rumah Sakit Klaten Soeradji Tirtonegoro penuh oleh pasien.
Belum lagi banyak kerumunan di Bandung, Bekasi, Bogor, dan Depok.
"Namun, apesnya di sini yang viral adalah aksi massa Habib Rizieq Shihab, pertanda bahwa lempar-lemparan setelah ini viral kaget semua," katanya.
Baca juga: Besok, Ridwan Kamil Akan Diperiksa Bareskrim Terkait Acara Rizieq Shihab di Puncak
"Jadi kalau misalkan Pak Anies dipanggil, ya harusnya Pak RK (Ridwan Kamil) dipanggil, Pak Ganjar juga dipanggil," ujarnya lagi.
Lantas, dr Tirta mengkritisi, setelah kejadian kepulangan Habib Rizieq beberapa pejabat dimutasi, hingga pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana.