Warga Temukan Air Terjun Misterius saat Razia PETI di Sarolangun, Jalan Kaki ke Hutan Lubuk Bedorong
Perjalanan menuju lokasi tambang emas ilegal di Hutan Lindung Lubuk Bedorong Sarolangun sangat ekstrem. Lebar jalur hanya sekira setengah meter...
Penulis: Rifani Halim | Editor: Duanto AS
"Orang ni kadang lah dak mau jadi tukang karena duitnya kecil, lebih besak nebeng. Kalau nukang seharian, sedangkan nebeng dak sampai seharian," kata warga SP, Rabu (11/11/2020).
Efek dari anjloknya harga karet getah dan sulit mencari lapangan pekerjaan, membuat masyarakat melakukan aktivitas PETI di Sarolangun.
Pelaku Sudah Kabur
Sampai ke titik lokasi, tim gabungan tidak menemukan Lima ekskavator yang melakukan PETI di Hutan Lindung Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun.
Baca juga: Didi Riyadi Sempat Dikabarkan Dekat, Ayu Ting Ting Malah Pacaran dengan Adit Jayusman
Tim yang dikordinatori Asisten I Bupati Sarolangun, Arif Ampera, tidak menemukan ekskavator di hutan.
Oknum-oknum yang merusak hutan sudah kabut.
Diduga, ekskavator untuk penambangan liar emas juga dibawa kabur.
Di lokasi hanya tertinggal tersisa minyak solar, mesin dompeng, boks peti, pondok tempat tinggal dan tanah yang sudah habis dikeruk penambang.

Asisten I Bupati Sarolangun, Arif Ampera, mengatakan setelah tim sampai ke lokasi yang dituju, tempat tersebut sudah ditinggalkan para penambang liar.
Setelah tim melakukan penyusuran lebih jauh lagi, ternyata ekskavator sudah keluar dari kawasan.
Baca juga: Siapa Sebenarnya Irjen Ahmad Dofiri, Kapolda Jabar yang Baru Pilihan Kapolri, Lulusan Terbaik Akpol
"Alat ekskavator tersebut sudah keluar dari kawasan menuju Desa Manggis, Kecamatan Batang Asai. Butuh waktu dua jam lagi untuk menuju Desa Manggis," kata Arif Ampera, Senin (16/11/2020).
Sebelumnya, aksi serupa pernah dilakukan pada 2017 dengan lokasi yang sama. (Rifani Halim)