Terbaru Daftar 14 Jenderal yang Dicopot, Kapolri Tak Suka Mental SMS, IPW Prediksi Ini Akan Terjadi

Kapolri Idham Azis mendadak mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat dari jabatannya, Senin (16/11/2020).

Editor: Teguh Suprayitno
VIA TRIBUNNEWS.COM
Kapolri Idham Azis melakukan pelantikan 9 Jenderal di Mabes Polri beberapa waktu lalu. 

Berikut Tribunnews.com rangkum sejumlah kabar jelang pergantian Kapolri berdasarkan pendapat dari Ketua Presidium IPW, Neta S Pane baru-baru ini:

1. Akan Ada Mutasi Besar-besaran

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane saat diskusi Prospek Pemberantasan Korupsi Pasca Revisi UU KPK di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane saat diskusi Prospek Pemberantasan Korupsi Pasca Revisi UU KPK di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Neta S Pane mengatakan, akan terjadi mutasi besar di tubuh Polri jelang pergantian Kapolri Idham Azis.

Dalam mutasi itu, akan ada dua sampai tiga jenderal bintang dua yang bakal naik menjadi bintang tiga.

"Para perwira yang naik menjadi bintang tiga itu dipastikan akan masuk dalam bursa calon Kapolri untuk menggantikan Idham Azis," ujar Neta, Sabtu (14/11/2020).

Sebelumnya, kata Neta S Pane, ketiga Pati yang disebut-sebut akan naik menjadi bintang tiga adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi, dan Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil.

Selain itu, jika Polri jadi menaikkan pangkat Dankor Brimob dari bintang dua menjadi bintang tiga, peluang Dankor Brimob masuk bursa calon Kapolri pun terbuka lebar.

"Dengan bergesernya sejumlah jenderal bintang dua menjadi bintang tiga, bursa calon Kapolri pengganti Idham Azis akan semakin riuh," ucap Neta.

2. Sebanyak 30 Jenderal Pensiun

Dari pendataan IPW, menjelang pensiunnya Idham Aziz, juga akan diwarnai cukup banyak perwira Polri yang bakal pensiun.

"Sedikitnya ada 30 jenderal yang akan pensiun menjelang suksesi Kapolri pada Januari mendatang," tutur Neta S Pane.

Para jenderal itu pensiun mulai dari November, Desember, dan Januari 2020.

Mereka yang pensiun terdiri dari tiga komisaris jenderal (Komjen), delapan inspektur jenderal (Irjen), dan 19 brigadir jenderal (Brigjen).

"Tiga komisaris jenderal yang akan pensiun adalah Kepala BNN Komjen Heru Winarko yang pensiun 1 Desember."

"Sekjen Kementerian KKP Komjen Antam Novambar dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Didid Widjarnardi," kata Neta.

3. Tak Semua Jenderal Bintang 3 Ikut Bursa Calon Kapolri

Masih kata Neta S Pane, saat ini jenderal polisi berbintang tiga ada sedikitnya 13 orang.

Namun, tak semua bisa mengikuti bursa calon Kapolri lantaran menjelang masa pensiun.

"Para bintang tiga dari Akpol 87 tentunya sulit untuk masuk bursa calon kapolri, mengingat Kapolri Idham Azis dari Akpol 88."

"Jika Akpol di bawah Akpol 88 dipaksakan menjadi Kapolri, tentu terjadi kemunduran di institusi kepolisian."

"Sehingga yang bisa masuk bursa calon Kapolri adalah dari Akpol 88A, Akpol 88B, Akpol 90, dan Akpol 91," jelasnya.

Namun demikian, IPW masih belum bisa membeberkan lebih lanjut daftar nama kandidat terkuat yang akan menjadi Kapolri pengganti Idham Azis.

Dia hanya menyebut, dari sekian banyak figur, Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri hanya akan memilih lima figur sebagai bakal calon Kapolri.

Daftar bakal calon itu akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dipilih.

4. Kriteria Calon Kapolri yang Baru Pernah Menjadi Kapolda di Pulau Jawa

Kapolri, Jendral Idham Azis menyoriti peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia
Kapolri, Jendral Idham Azis menyoriti peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Neta S Pane juga membeberkan apa saja kriteria atau syarat utama yang harus diperhatikan Jokowi dalam memilih calon Kapolri pengganti Idham Azis.

Syarat pertama, calon Kapolri yang baru pernah menjadi Kapolda di Jawa atau di daerah rawan agar agar insting dalam mengantisipasi Kamtibmas mumpuni dan keamanan Indonesia tetap prima.

Kedua, calon Kapolri yang dipilih harus paham dengan manajemen dan organisasi Polri secara utuh.

Sebab persoalan besar di Polri saat ini adalah penumpukan personil di jajaran tengah dan atas.

"Mulai dari AKBP, Kombes hingga jenderal yang nganggur dan tidak jelas kerjanya."

"Penumpukan ini membuat anggaran polri habis tersedot untuk fasilitas para Kombes dan jenderal tersebut."

"Pemberian pangkat jenderal jangan hanya karena perkawanan tapi harus berorientasi pada kebutuhan Polri," kata Neta dalam keterangannya, Senin (16/11/2020).

Ketiga, calon Kapolri juga harus memahami kebutuhan fasilitas, sarana, dan prasarana Polri. Sehingga proyek pengadaan di Polri tepat guna dan tepat sasaran bagi kepentingan kepolisian dalam menjaga kamtibmas.

"Sehingga orang orang baru yang tidak mengerti tentang kepolisian jangan diberikan menangani proyek proyek pengadaan di Polri."

"Jangan hanya gara-gara kenal dengan Kapolri kemudian diberi proyek pengadaan sehingga proyek tersebut tidak bermanfaat bagi kepentingan Polri," ungkapnya.

Keempat, figur calon Kapolri harus paham mengenai sistem karier untuk mengembangkan tugas profesional kepolisian.

Tujuannya agar jangan sampai ada seorang pejabat kepolisian yang bertahun tahun bertugas di satu tempat.

"Dengan keempat kriteria ini tentunya calon Kapolri bisa juga diambil dari bintang dua."

"Kebetulan dalam waktu dekat ada dua jenderal bintang tiga yang pensiun, sehingga jenderal bintang dua itu bisa didorong atau digeser ke sana untuk kemudian masuk ke dalam bursa calon Kapolri."

"Peluangnya masih terbuka dan semua tergantung presiden," ungkapnya.

5. Komentar Idham Aziz

Kapolri Idham Aziz
Kapolri Idham Aziz (Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com)

Sementara itu, Kapolri Idham Aziz pernah berbicara mengenai pergantian pucuk pimpinan Polri jelang masa pensiunnya.

Idhan Aziz meminta seluruh personel Polri tetap menjaga soliditas dan mengingatkan tak boleh ada anggota yang memiliki mental SMS.

"Pada akhirnya sesuai dengan Presiden marilah kita jaga solidaritas internal kita dengan baik."

"Jangan SMS, senang melihat teman susah dan susah melihat teman senang," kata Idham Aziz saat merayakan HUT ke-74 Bhayangkara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).

Ia memastikan setiap personel memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki kursi Kapolri.

"Gantungkan harapan setinggi langit karena semua memiliki kesempatan yang sama dalam memimpin Polri ini," katanya.

Lebih lanjut, Idham Aziz meminta seluruh personel untuk mewaspadai adanya isu liar yang bisa saja berkembang menjelang pergantian Kapolri. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Inilah Nama-nama Mutasi Polri Terbaru, di Antaranya 14 Jenderal, 2 Kombes, dan 5 AKBP.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved