Terbaru Daftar 14 Jenderal yang Dicopot, Kapolri Tak Suka Mental SMS, IPW Prediksi Ini Akan Terjadi
Kapolri Idham Azis mendadak mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat dari jabatannya, Senin (16/11/2020).
Terbaru Daftar 14 Jenderal yang Dicopot, Kapolri Tak Suka Mental SMS, IPW Prediksi Ini Akan Terjadi
TRIBUNJAMBI.COM- Kapolri Idham Azis mendadak mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat dari jabatannya, Senin (16/11/2020).
Kedua Jenderal bintang dua ini diduga dicopot karena sanksi tidak melaksanakan perintah Kapolri dalam menegakkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono, Senin sore.
“Ada 2 kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan yaitu Kapolda Metro Jaya kemudian Kapolda Jawa Barat,” ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2020).
Kapolda Metro Jaya diketahui sebelumnya dijabat oleh Irjen Nana Sudjana.
Baca juga: Persaingan Panas Calon Kapolri, Benarkah Kapolda Metro Jaya Dicopot Karena Persaingan? Ini Kata IPW
Sedangkan Kapolda Jawa Barat dijabat oleh Irjen Rudy Sufahriadi.
Kini keduanya dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.
Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.
Dalam telegram itu, Nana akan menduduki jabatan baru yaitu Koorsahli Kapolri.
Jabatan Nana selaku Kapolda Metro Jaya akan diemban oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran.
Sementara itu, Rudy dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Posisi Kapolda Jabar akan diisi oleh Irjen Ahmad Dofiri.
Argo tak menjelaskan secara lebih rinci alasan pencopotan kedua jenderal polisi berbintang dua tersebut.
Baca juga: Kapolri Mendadak Terbitkan Surat Telegram Rahasia Setelah Copot Dua Kapolda, DPR Sebut Sinyal Keras
Namun, diketahui terjadi sejumlah kerumunan massa belakangan ini di daerah Jakarta dan Jawa Barat yang melibatkan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/3222/XI/KEP/2020 tanggal 16 November 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan di Lingkungan Polri.
Surat Telegram diteken oleh Asisten SDM Polri atas nama Kapolri, Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan.
Selain Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, ada 6 Kapolda lainnya yang digeser atau dirotasi
Berikut daftar lengkapnya nama-nama yang ikut dimutasi dalam Surat Telegram Nomor ST/3222/XI/KEP/2020:
1. Irjen Pol Petrus R. Golose Kapolda Bali Dimutasikan sebagai Pati Bareskrim Polri (Persiapan Penugasan Luar Struktur).
2. Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri Diangkat sebagai Kapolda Bali.
3. Irjen Pol Baharudin Djafar Kapolda Maluku Dimutasikan sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.
4. Irjen Pol Refdi Andri Koorsahli Kapolri Diangkat sebagai Kapolda Maluku.
5. Irjen Pol Nana Sujana Kapolda Metro Jaya Diangkat sebagai Koorsahli Kapolri.
6. Irjen Pol Mohammad Fadil Imran Kapolda Jatim Diangkat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Baca juga: Gerindra Bela Habib Rizieq: Kenapa Habib Saja? Bersepeda dan Demo Itu Berkerumun Juga! Sikap Anies
7. Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Kalsel Diangkat sebagai Kapolda Jatim.
8. Irjen Pol Rikwanto Kapolda Maluku Utara Diangkat sebagai Kapolda Kalsel.
9. Irjen Pol Risyapudin Nursin Kakorbinmas Baharkam Polri Diangkat sebagai Kapolda Maluku Utara.
10. Irjen Pol Rudy Sufahriadi Kapolda Jabar Diangkat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tk. I Sespim Lemdiklat Polri.
11. Irjen Pol Ahmad Dofiri Aslog Kapolri Diangkat sebagai Kapolda Jabar.
12. Irjen Pol Firman Shantyabudi Kapolda Jambi Diangkat sebagai Aslog Kapolri.
13. Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo Widyaiswara Kepolisian Utama Tk. I Sespim Lemdiklat Polri Diangkat sebagai Kapolda Jambi.
14. Brigjen Pol Ferdy Sambo Dirtipidum Bareskrim Polri Diangkat sebagai Kadivpropam menggantikan mendiang Irjen Pol Ignatius Sigit Widiatmono.
15. Kombes Pol Heru Novianto Kapolres Metro Jakpus Polda Metro Jaya Dimutasikan sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri (Dalam Rangka Dikreg XlVIII Sesko TNI T.A. 2021)
16. Kombes Pol Hengki Haryadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri Diangkat sebagai Kapolres Metro Jakpus Polda Metro Jaya.
17. AKBP Febriansyah Wadirreskrimsus Polda Jabar Diangkat sebagai Irbid Itwasda Polda NTT.
18. AKBP Roland Ronaldy Kapolres Bogor Polda Jabar Diangkat sebagai Wadirreskrimsus Polda Jabar.
19. AKBP Harun Kapolres Lamongan Polda Jatim Diangkat sebagai Kapolres Bogor Polda Jabar.
20. AKBP Miko Indrayana Kapolres Kediri Kota Polda Jatim Diangkat sebagai Kapolres Lamongan Polda Jatim.
21. AKBP Eko Prasetyo Koorspripim Polda Jatim Diangkat sebagai Kapolres Kediri Kota Polda Jatim.
Kapolri Idham Azis Memasuki Masa Pensiun
Sebagaimana diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz akan memasuki masa pensiun pada 30 Januari 2021.
Jelang suksesi Kapolri, nama-nama yang akan menggantikan Idham Aziz mulai mencuat.
Walau belum mengerucut ke satu atau dua nama, tapi sejumlah jenderal polisi berpangkat setara Komisaris Jenderal memiliki peluang.
Bahkan kabarnya, akan ada mutasi besar-besaran jelang pergantian Kapolri dengan beberapa jenderal jenderal bintang dua naik menjadi bintang tiga.
Baca juga: Polri Mutasi Besar-besaran, 14 Jenderal Ini Berpeluang Gantikan Kapolri Jenderal Idham Aziz
Sementara itu, menurut Indonesian Police Watch (IPW), ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi calon Kapolri baru atau pengganti Idham Aziz.
Berikut Tribunnews.com rangkum sejumlah kabar jelang pergantian Kapolri berdasarkan pendapat dari Ketua Presidium IPW, Neta S Pane baru-baru ini:
1. Akan Ada Mutasi Besar-besaran

Neta S Pane mengatakan, akan terjadi mutasi besar di tubuh Polri jelang pergantian Kapolri Idham Azis.
Dalam mutasi itu, akan ada dua sampai tiga jenderal bintang dua yang bakal naik menjadi bintang tiga.
"Para perwira yang naik menjadi bintang tiga itu dipastikan akan masuk dalam bursa calon Kapolri untuk menggantikan Idham Azis," ujar Neta, Sabtu (14/11/2020).
Sebelumnya, kata Neta S Pane, ketiga Pati yang disebut-sebut akan naik menjadi bintang tiga adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi, dan Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil.
Selain itu, jika Polri jadi menaikkan pangkat Dankor Brimob dari bintang dua menjadi bintang tiga, peluang Dankor Brimob masuk bursa calon Kapolri pun terbuka lebar.
"Dengan bergesernya sejumlah jenderal bintang dua menjadi bintang tiga, bursa calon Kapolri pengganti Idham Azis akan semakin riuh," ucap Neta.
2. Sebanyak 30 Jenderal Pensiun
Dari pendataan IPW, menjelang pensiunnya Idham Aziz, juga akan diwarnai cukup banyak perwira Polri yang bakal pensiun.
"Sedikitnya ada 30 jenderal yang akan pensiun menjelang suksesi Kapolri pada Januari mendatang," tutur Neta S Pane.
Para jenderal itu pensiun mulai dari November, Desember, dan Januari 2020.
Mereka yang pensiun terdiri dari tiga komisaris jenderal (Komjen), delapan inspektur jenderal (Irjen), dan 19 brigadir jenderal (Brigjen).
"Tiga komisaris jenderal yang akan pensiun adalah Kepala BNN Komjen Heru Winarko yang pensiun 1 Desember."
"Sekjen Kementerian KKP Komjen Antam Novambar dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Didid Widjarnardi," kata Neta.
3. Tak Semua Jenderal Bintang 3 Ikut Bursa Calon Kapolri
Masih kata Neta S Pane, saat ini jenderal polisi berbintang tiga ada sedikitnya 13 orang.
Namun, tak semua bisa mengikuti bursa calon Kapolri lantaran menjelang masa pensiun.
"Para bintang tiga dari Akpol 87 tentunya sulit untuk masuk bursa calon kapolri, mengingat Kapolri Idham Azis dari Akpol 88."
"Jika Akpol di bawah Akpol 88 dipaksakan menjadi Kapolri, tentu terjadi kemunduran di institusi kepolisian."
"Sehingga yang bisa masuk bursa calon Kapolri adalah dari Akpol 88A, Akpol 88B, Akpol 90, dan Akpol 91," jelasnya.
Namun demikian, IPW masih belum bisa membeberkan lebih lanjut daftar nama kandidat terkuat yang akan menjadi Kapolri pengganti Idham Azis.
Dia hanya menyebut, dari sekian banyak figur, Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri hanya akan memilih lima figur sebagai bakal calon Kapolri.
Daftar bakal calon itu akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dipilih.
4. Kriteria Calon Kapolri yang Baru Pernah Menjadi Kapolda di Pulau Jawa

Neta S Pane juga membeberkan apa saja kriteria atau syarat utama yang harus diperhatikan Jokowi dalam memilih calon Kapolri pengganti Idham Azis.
Syarat pertama, calon Kapolri yang baru pernah menjadi Kapolda di Jawa atau di daerah rawan agar agar insting dalam mengantisipasi Kamtibmas mumpuni dan keamanan Indonesia tetap prima.
Kedua, calon Kapolri yang dipilih harus paham dengan manajemen dan organisasi Polri secara utuh.
Sebab persoalan besar di Polri saat ini adalah penumpukan personil di jajaran tengah dan atas.
"Mulai dari AKBP, Kombes hingga jenderal yang nganggur dan tidak jelas kerjanya."
"Penumpukan ini membuat anggaran polri habis tersedot untuk fasilitas para Kombes dan jenderal tersebut."
"Pemberian pangkat jenderal jangan hanya karena perkawanan tapi harus berorientasi pada kebutuhan Polri," kata Neta dalam keterangannya, Senin (16/11/2020).
Ketiga, calon Kapolri juga harus memahami kebutuhan fasilitas, sarana, dan prasarana Polri. Sehingga proyek pengadaan di Polri tepat guna dan tepat sasaran bagi kepentingan kepolisian dalam menjaga kamtibmas.
"Sehingga orang orang baru yang tidak mengerti tentang kepolisian jangan diberikan menangani proyek proyek pengadaan di Polri."
"Jangan hanya gara-gara kenal dengan Kapolri kemudian diberi proyek pengadaan sehingga proyek tersebut tidak bermanfaat bagi kepentingan Polri," ungkapnya.
Keempat, figur calon Kapolri harus paham mengenai sistem karier untuk mengembangkan tugas profesional kepolisian.
Tujuannya agar jangan sampai ada seorang pejabat kepolisian yang bertahun tahun bertugas di satu tempat.
"Dengan keempat kriteria ini tentunya calon Kapolri bisa juga diambil dari bintang dua."
"Kebetulan dalam waktu dekat ada dua jenderal bintang tiga yang pensiun, sehingga jenderal bintang dua itu bisa didorong atau digeser ke sana untuk kemudian masuk ke dalam bursa calon Kapolri."
"Peluangnya masih terbuka dan semua tergantung presiden," ungkapnya.
5. Komentar Idham Aziz

Sementara itu, Kapolri Idham Aziz pernah berbicara mengenai pergantian pucuk pimpinan Polri jelang masa pensiunnya.
Idhan Aziz meminta seluruh personel Polri tetap menjaga soliditas dan mengingatkan tak boleh ada anggota yang memiliki mental SMS.
"Pada akhirnya sesuai dengan Presiden marilah kita jaga solidaritas internal kita dengan baik."
"Jangan SMS, senang melihat teman susah dan susah melihat teman senang," kata Idham Aziz saat merayakan HUT ke-74 Bhayangkara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).
Ia memastikan setiap personel memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki kursi Kapolri.
"Gantungkan harapan setinggi langit karena semua memiliki kesempatan yang sama dalam memimpin Polri ini," katanya.
Lebih lanjut, Idham Aziz meminta seluruh personel untuk mewaspadai adanya isu liar yang bisa saja berkembang menjelang pergantian Kapolri. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Inilah Nama-nama Mutasi Polri Terbaru, di Antaranya 14 Jenderal, 2 Kombes, dan 5 AKBP.