VIDEO Trump Tak Mau Kalah Sebar Cuitan ke Pendukung 'Kita Akan Menang', Joe Biden: Memalukan
Petahana Partai Republik Thom Tillis terpilih kembali setelah lawannya dari Partai Demokrat, Cal Cunningham, dilanda skandal perselingkuhan.
Badan Administrasi Umum mengkoordinasikan pendanaan dan akses kepada departemen federal untuk pemerintahan yang akan datang. Namun, ia sejauh ini menolak untuk secara formal mengakui Biden sebagai presiden-terpilih.
Meski demikian, sang presiden-terpilih berkata: "Kami tidak melihat ada yang memperlambat kami, sejujurnya."
Apa kata Trump dan para sekutunya?
Pada Selasa (10/11) Trump mengirim beberapa twit dalam huruf kapital tentang "kecurangan masif dalam penghitungan surat suara," sambil menegaskan: "Kita akan menang!"
Twit-twitnya diberi label yang menyatakan klaim tersebut "diperdebatkan" (disputed) oleh Twitter.
Baca juga: Petaka Celana Dalam Dinar Candy, Acara Feni Rose Rumpi No Secret Trans TV Distop KPI: Tak Ada Nilai!
Sang presiden telah membuat klaim tak berdasar bahwa Biden hanya bisa memenangkan pemilu melalui kecurangan, namun sejauh ini belum ada bukti yang mendukung tuduhan itu.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, seorang loyalis Trump, berkata kepada konferensi pers di Departemen Luar Negeri pada hari Selasa bahwa setelah setiap suara "legal" dihitung, "periode kedua pemerintahan Trump" akan dimulai.
Sebagian besar rekan Trump di partai Republik telah menahan diri untuk mengakui proyeksi kemenangan Biden.
Ketika ditanyai mengapa ia belum mengucapkan selamat kepada sang politikus Demokrat, Senator Ron Johnson dari Wisconsin berkata pada hari Selasa: "Tidak ada alasan untuk mengucapkan selamat."
Senator Missouri Roy Blunt berkata Trump "bisa jadi belum dikalahkan sama sekali".
Pemimpin fraksi Republik di Senat, Mitch McConnell berkata bahwa Trump punya hak untuk mengajukan gugatan hukum terkait hasil di beberapa negara bagian kunci seperti Pennsylvania.
Apa yang terjadi dengan pemilihan Senat?
Baca juga: Rekomendasi HP RAM 4GB Mulai Rp 1 Jutaan - Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi
Pada hari Selasa (10/11), partai Republik mendapat dorongan dalam upaya mereka untuk mempertahankan mayoritas di majelis tinggi Kongres setelah seorang penantang dari Demokrat mengakui kekalahan dalam pemilihan di Carolina Utara.
Petahana Partai Republik Thom Tillis terpilih kembali setelah lawannya dari Partai Demokrat, Cal Cunningham, dilanda skandal perselingkuhan.
Dengan hasil yang pasti di North Carolina, semua mata sekarang akan tertuju ke Georgia, tempat dua kursi senat yang saat ini dipegang oleh Partai Republik akan diputuskan dalam pemilihan putaran kedua pada Januari mendatang.