VIDEO Trump Tak Mau Kalah Sebar Cuitan ke Pendukung 'Kita Akan Menang', Joe Biden: Memalukan
Petahana Partai Republik Thom Tillis terpilih kembali setelah lawannya dari Partai Demokrat, Cal Cunningham, dilanda skandal perselingkuhan.
TRIBUNJAMBI.COM - Joe Biden memberikan kritikan pedas pada Donald Trump yang masih tak mau mengakui kekalahannya di Pilpres AS.
Biden menyebut apa yang dilakukan Donald Trump adalah hal yang "memalukan".
Presiden AS terpilih - yang telah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara asing - bersikeras bahwa tidak ada yang akan menghentikan perpindahan kekuasaan.
Sementara itu, Trump menyatakan dalam serangkaian twit bahwa ia pada akhirnya akan memenangkan pemilihan meski ia telah diproyeksikan bakal kalah.
Baca juga: VIDEO Gisel Nonton Video Syur Mirip Dirinya, Lebih Mulus dan Tak Mirip
Sebagaimana yang terjadi setiap empat tahun, media AS memproyeksikan pemenang pemilihan presiden.
Belum satu pun hasil di negara bagian yang disertifikasi, penghitungan suara di beberapa tempat masih berlangsung, dan hasil pemilu hanya akan diketahui secara pasti setelah Electoral College AS bertemu pada 14 Desember.
Apa kata Biden?
Sang presiden-terpilih ditanyai oleh seorang reporter pada hari Selasa, tentang pandangannya terhadap penolakan Trump untuk mengakui kekalahan.
"Saya pikir ini hal yang memalukan, jujur saja," kata Biden, seorang politikus Demokrat, di Wilmington, Delaware.
"Satu-satunya, bagaimana saya bisa mengatakan ini dengan hati-hati, saya pikir ini tidak akan membantu warisan sang presiden."
"Ujung-ujungnya, Anda tahu, semua hasilnya akan terlihat pada 20 Januari," imbuhnya, mengacu pada hari pelantikan.
Biden telah bercakap-cakap lewat telepon dengan beberapa pemimpin negara asing sembari bersiap untuk menjabat.
Baca juga: Katalog Promo Tupperware November 2020, Diskon Hingga Rp 400 Ribu
PM Inggris Boris Johnson, PM Irlandia Micheál Martin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Angela Merkel termasuk di antara mereka yang berbicara dengannya pada hari Selasa.
Mengenai percakapan tersebut, Biden berkata: "Saya memberi tahu mereka bahwa Amerika telah kembali. Kita kembali bermain."
Ia beserta Wakil Presiden terpilih Kamala Harris terus melakukan proses transisi. Namun satu lembaga pemerintah pimpinan pejabat yang ditunjuk Trump menghalang-halangi proses tersebut.