Duduk Perkara Habib Rizieq ke Cikeas, FPI dan Demokrat Membantah, Bermula dari Cuitan Dewi Tanjung
Kabar Habib Rizieq Shihab (HRS) akan ke Cikeas setelah sampai Indonesia membuat heboh dan menimbulkan banyak spekulasi.
"Sebenarnya kalau mau saja membaca & meneliti, pasti tidak akan terjerat jurang kebodohan yang mendalam."tambah Ossy seraya menunjukkan surat awal mula kesalahpahaman info HRS ke Cikeas.
Kabar Rizieq ke Cikeas memang dimulai Politisi PDIP Dewi Tanjung.
Ia mengumbar susunan acara Habib Rizieq di Indonesia.
Ia mengunggah sebuah foto susunan acara dengan kop surat Yayasan Padi Indonesia Jaya.
Dibagian foto tersebut ada yang dilingkari dan tercantum "Tiba di Cikeas dan Selesai".
"Waaooow Rizik Pulang Mau acara Ke Cikeas. Ada apakah Antara Rizik dan Cikeas ?" tulis Dewi Tanjung di akun Twitter pribadinya Selasa 10 November 2020.
Setelah dikritik polisi Partai Demokrat, Demi Tanjung menulis begini: Hhee Guys Ada Yg Sensitif Neeh. Nyai share Rencana Rizik mau Ke Cikeas, Kenapa Kader Demokrat yang Kebakaran Jenggot yaa
Bukankah kata dia Cikeas Luas dan banyak Penduduknya. Lalu kenapa Kader Demokrat Yang Sensi banget Nyai Sebuta Rizik Mau Ke Cikeas.
Semoga Tak Ada Klaster Covid-19
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajak masyarakat untuk berdoa agar tidak ada klaster Covid-19 saat penjemputan Habib Rizieq Shihab di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada Selasa (10/11/2020) kemarin.
Baca juga: Rizal Ramli Ngamuk JK Diserang Balik, Harta Kekayaan Peng-Peng Dibongkar Setelah Acara Karni Ilyas
Sebab penjemputan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu syarat dengan penularan Covid-19 salah satunya berkerumun.
“Ya memang kami meminta seluruh masyarakat siapapun itu, untuk tidak berkerumun, pakai masker dan cuci tangan. Kalau kemudian kemarin telah terjadi satu situasi/kondisi di mana padat, yang kami syukuri dan kami lihat semua menggunakan masker,” kata Ariza.

“Namun demikian jumlahnya banyak, kita berdoa mudah-mudahan tidak ada yang tertular, tidak terjadi klaster baru,” lanjut Ariza di Balai Kota DKI pada Rabu (11/11/2020) malam.
Ariza mengatakan, dampak penularan Covid-19 tidak terjadi seketika, namun dibutuhkan waktu selama dua pekan.
Hal ini sebagaimana masa inkubasi virus tersebut bila menyerang seseorang.