Lagi Naik Daun, UAS dan Bachtiar Nasir Disebut Jadi Kandidat Kuat Ketua Umum Partai Masyumi
Sejumlah nama tokoh hingga pemuk agama muncul dan diusulkan menjadi calon ketua umum Partai Masyumi.
"Andai pun ada orang-orang Masyumi yang aktif di KAMI itu adalah orang-orang yang bersifat individu-individu," pungkasnya.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menanggapi terkait pendirian Partai Masyumi yang dideklarasikan di Jakarta pada Sabtu (7/11/2020) lalu.
Baca juga: Ribuan Simpatisan Rizieq Shihab Kepung Bandara Soekarno-Hatta, Akses Jalan Dibuat Lumpuh
Mahfud menilai deklarasi tersebut boleh dilakukan karena Partai Masyumi bukan partai terlarang.
Ia mengatakan yang penting bagi Partai Masyumi adalah memenuhi syarat dan verifikasi faktual.
"Ada yang mendeklarasikan pendirian Partai Masyumi. Apa boleh? Tentu saja boleh sebab dulu Masyumi bukan partai terlarang melainkan partai yang diminta bubar oleh Bung Karno. Beda dengan PKI yang jelas-jelas dinyatakan sebagai partai terlarang. Bagi Masyumi yang penting memenuhi syarat dan verifikasi faktual," kata Mahfud.
Dalam rangkaian cuitan tersebut Mahfud juga menjelaskan sejarah pembubaran Partai Masyumi.
Menurutnya pada 1960 mengeluarkan aturan yang menyatakan pembubaran Partai Masyumi di antaranya karena sejumlah tokoh Partai Masyumi dituding terlibat dalam pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Namun pada saat itu, kata Mahfud, Partai Masyumi menolak karena tokoh-tokoh yang dituding terlibat sudah lama tidak aktif di partai.
"Atas permintaan Presiden, Ketua MA Wirjono Prodjodikoro mengeluarkan fatwa: Masyumi dan PSI membubarkan diri sesuai PNPS," kata Mahfud.
Tapi enam tahun setelah Bung Karno jatuh (1966), kata Mahfud, Wirjono Prodjodikoro mengeluarkan petisi bahwa perintah pembubaran Masyumi dan PSI oleh Presiden itu bertentangan dengan Konstitusi.
"Meski begitu, jika nanti ada Masyumi lagi tentu tak ada kaitan organisatoris dengan Masyumi yang dulu," kata Mahfud.
Cari Dana
Terpisah, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut partai Islam kerap mengalami kesulitan dalam mencari pendanaan untuk menggerakan roda partai semakin besar.

Yusril menyoroti lahirnya Partai Masyumi Reborn yang dideklarasikan KH Cholil Ridwan dan beberapa tokoh pada 7 November 2020.
"Saya menghormati hak setiap orang untuk mendirikan partai politik sebagai bagian dari upaya untuk melaksanakan kehidupan demokrasi di negara kita ini," ujar Yusril.