Komunitas di Jambi
Meski Pandemi, Pecinta Merpati Tetap Menyalurkan Hobi, Melatih Ketangkasan di Arena Lapak di Pal 5
Bagi orang-orang yang hobi memelihara burung merpati pasti sudah tidak asing lagi dengan perlombaan merpati.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bagi orang-orang yang hobi memelihara burung merpati pasti sudah tidak asing lagi dengan perlombaan merpati.
Tentunya untuk mengikuti lomba itu tidak dapat dilakukan sembarangan, sehingga merpati harus sering dilatih.
Biasanya pemilik dan joki melakukan latihan di arena khusus atau para pecinta merpati menyebutnya dengan lapak.
Lapak Jalan Baru Kenali (JBK) yang berada di Jalan Roni Sani, RT 15, Kelurahan Paal V, Kecamatan Kota Baru, sering digunakan latihan dari komunitas atau pun pecinta merpati yang berada di daerah sekitarnya.
Novri Andriano, koordinator lapangan lapak JBK ini mengatakan, lapak setiap harinya didatangi para pecinta merpati.
Baca juga: DP Fresh, Produk Chemical Jambi Ini Mampu Bersaing dengan Produk Nasional, Mulai Banyak Digunakan
- Baca juga: Jadi Guru Bahasa Mandarin di Dua Tempat di Usia Muda, Semangat karena Peminat Mandarin Meningkat
Baca juga: Kubu Joe Biden Beri Sindiran ke Donald Trump yang Ngaku Ogah Akui Kemenangan Rivalnya: Pecundang
Ia mengatakan lapak JBK ini bekerja sama juga dengan komunitas Merpati Kolong Jambi (MKJ).
"Di sini biasanya digunakan untuk latihan pemilik atau pun joki merpati. Panitia lapak bersama komunitas MKJ pun rutin tiap dua minggu menggelar lomba."
"Untuk lomba saat ini akan dilaksanakan lagi pada hari Minggu depan," ungkap Novri, Sabtu (7/11/2020).

Lapak ini sempat vakum di awal-awal pandemi Covid-19 melanda. Sempat tutup beberapa bulan, Novri mengatakan lapak kembali dibuka dengan beberapa aturan penerapan protokol kesehatan.
"Setelah kami berkoordinasi dengan lurah hingga camat, akhirnya disepakati aturan-aturan baru yang wajib dilaksanakan agar kegiatan di sini bisa dilaksanakan kembali," bebernya.
Dirinya menyebutkan aturan yang wajib dipatuhi saat berada di lapak antara lain wajib pakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk lokasi.
Kemudian panitia lapak bersama komunitas membatasi waktu seluruh pemain menjadi persesi. Perharinya dibagi lima sesi mulai dari pukul 08.00 wib sampai 18.00 wib.
"Jadi persesinya itu dua jam - dua jam. Misalkan sesi pertama dari pukul 08.00 - 10.00."
"Kemudian teman-teman yang berada di sesi pertama harus meninggalkan lokasi lapak, agar tidak menimbulkan kerumunan dan dilanjutkan sesi kedua. begitu seterusnya," jelas Novri.
Selanjutnya melakukan pembatasan untuk peserta lomba. Yang boleh ikut lomba hanya pemilik, joki, dan pelepas.
"Alhamdulillah dengan adanya aturan ini kami dapat kembali menggelar latihan dan lomba setiap dua minggu. Karena selama pandemi ini event-event merpati ditiadakan,".
"Alhasil untuk para pecinta merpati tidak memiliki wadah untuk menyalurkan hobinya. Rutin tiap tahunnya itu, minim ada empat event berskala nasional di Jambi dan hadiah tertingginya pun hingga ratusan juta," katanya.
Karena kondisi pandemi seperti sekarang ini semua event ditiadakan. Dijelaskan oleh Novri, pada pertengahan November ini akan ada liga merpati se-Jambi.
"Akan ada liga pada pertengahan November, saya tidak tahu tepatnya kapan. Itu memperebutkan hadiah puluhan juta."
"Sepengetahuan saya lomba yang akan datang ini tidak seramai seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena akan ada pembatasan peserta," ujarnya.
Sebagai anggota panitia pelaksana lapak JBK dan juga pecinta merpati, dirinya menyambut baik liga tersebut.
Diharapkan dengan adanya liga tersebut para pecinta burung merpati dapat lebih bergairah melatih ketangkasan merpatinya.
Baca juga: Kubu Joe Biden Beri Sindiran ke Donald Trump yang Ngaku Ogah Akui Kemenangan Rivalnya: Pecundang
Baca juga: MUI Berangkat ke Cina Pastikan Kehalalan Vaksin Covid-19, Wapres Tunggu Laporannya
Baca juga: Jadi Guru Bahasa Mandarin di Dua Tempat di Usia Muda, Semangat karena Peminat Mandarin Meningkat
(Tribunjambi/Widyoko)