Berita Jambi
Akan Miliki Direktur Baru, Ini Kata Pengamat Soal Pelayanan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi Mendatang
Para calon direktur tersebut, akan ditentukan pada tahapan wawancara dengan Walikota Jambi, untuk mendapatkan direktur yang definitif.
Penulis: HR Hendro Sandi | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Masa jabatan direksi Perumda Tirta Mayang Kota Jambi, segera berakhir pada Desember 2020 mendatang. Hasil dari seleksi direksi beberapa bulan lalu, telah menghasilkan 11 orang calon.
Mereka terdiri dari 3 calon Direktur Utama, 4 calon Direktur Tehnik dan 3 calon Direktur Administrasi Keuangan.
Para calon direktur tersebut, akan ditentukan pada tahapan wawancara dengan Walikota Jambi, untuk mendapatkan direktur yang definitif.
Adanya hal ini, mendapat komentar dari Pengamat Kebijakan Pelayanan Publik Jambi, Nasroel Yasier.
Menurutnya, PDAM Tirta Mayang yang statusnya sudah naik kelas menjadi Perumda/Perusahaan Umum Daerah Tirta Mayang sangat diharapkan berbenah diri menuju perusahaan pelayanan publik yang modern.
Baca juga: Video Syur Miripnya Viral, Gisella Anastasia: Aku Bingung Klarifikasinya Gimana
Baca juga: 5 Artis Ini Karirnya Meroket Namun Mendadak Hilang Bak Ditelan Bumi, Bahkan Ada yang Sampai Bangkrut
Baca juga: Misteri Jalur Pendakian Gunung Kerinci, Ada Pohon Bolong yang Ditakuti Para Pendaki
"PDAM TirtA Mayang juga harus melakukan peningkatan sumber daya manusia yang handal, serta sumber daya bahan baku yang ramah lingkungan," kata Nasroel, Sabtu (7/11/2020)
Hal ini, lanjut Nasroel, agar pelayanan terhadap kebutuhan konsumen tetap terjamin.
"Direksi yang terpilih juga mampu menjalin sinergitas internal maupun eksternal," pungkasnya. (Tribunjambi/Hendro Herlambang)
Ini yang Dilakukan PDAM Kota Jambi Menyikapi Tunggakan Pelanggannya di Masa Pandemi
PDAM Tirta Mayang sejauh ini masih bisa mengantisipasi tunggakan para pelanggan, hal ini disampaikan Rendi Aditya, PLT Humas PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.
Dirinya mengatakan pihak PDAM sendiri memiliki pendekatan sosial kepada masyarakat. Terlebih di masa pandemi ini menimbulkan dampak menurunnya perekonomian dari pelanggan mereka.
"Kami sadar betul bahwa perekonomian akibat Covid-19 ini membuat masyarakat kesulitan dalam membayar tagihan. Atas kerja sama kami bersama tim di lapangan, kami mengajak konsumen untuk berdiskusi perihal masalah ini," ujarnya kepada Tribunjambi.com, Rabu (4/11).
"Tentunya kami mengajak komunikasi tentang permasalahan yang dihadapi pelanggan, seperti masalah finansialkah, atau bagaimana. Sehingga kita bisa sama-sama mencari solusinya, baik itu akan dilakukan dengan cara dicicil, atau mungkin kami beri kebijakan pengurangan dan sebagainya," tambahnya.
Setelah selesai program gratis selama dua bulan di awal pandemi Covid-19 ini, diakuinya memang ada tunggakan dari beberapa pelanggan.
"Pasti ada ya, tunggakan setelah itu. Tapi tidak banyaklah. Selama penggratisan pun pemakaian pelanggan juga hanya lebih satu sampai tiga kubik dari batas pemakaian gratis yakni 20 kubik perbulannya. Tentunya ini bisa segera langsung dibayarkan."
