Amerika Jadi 'Medan Perang', Donald Trump Ngamuk Merasa Dicurangi, Jawaban Joe Biden Buat Terdiam
Suasana politik di Amerika semakin panas. Presiden Amerika Donald Trump mencak-mencak di Twitter karena merasa dicurangi dalam Pilpres AS.
Amerika Jadi 'Medan Perang', Donald Trump Ngamuk Merasa Dicurangi, Jawaban Joe Biden Buat Terdiam
TRIBUNJAMBI.COM - Suasana politik di Amerika semakin panas. Presiden Amerika Donald Trump mencak-mencak di Twitter karena merasa dicurangi dalam Pilpres AS.
Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Demokrat Joe Biden menangapi tudingan petahana Presiden dari Partai Republik Donald Trump terkait integritas demokrasi dalam hasil pemilu AS.
"Tidak ada yang akan mengambil demokrasi kita dari kita, tidak sekarang, tidak akan pernah," ujar mantan wakil presiden di era Presiden Barack Obama ini dalam tweetnya seperti dilansir Associated Press, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Trump Ngamuk-ngamuk di Twitter Merasa Dicurangi di Pilpres AS, Greta Thunberg: Sangat Konyol
Komentarnya muncul setelah klaim Trump tanpa bukti, menuding lawannya dari Partai Demokrat melakukan kecurangan pemilu dan berusaha mencuri kemenangan darinya.
Biden mengatakan, sejarah demokrasi di AS sudah berjalan, dan teruji sepanjang sejarah.
Sehingga Biden menegaskan orang-orang tak akan dapat dibungkam, jika ada kecurangan terjadi.
Karena itu Biden menilai, tidak boleh dihentikan penghitungan suara.
“Orang-orang tidak akan bisa dibungkam, diintimidasi, atau menyerah. Setiap suara harus dihitung,” tulis Biden di akun Twitternya.
Bangsa ini sedang menunggu apakah Biden atau Trump akan mengumpulkan 270 suara elektoral (elektoral vote) yang diperlukan untuk memastikan kursi Presiden AS.
Kemenangan Biden di Michigan dan Wisconsin telah menempatkannya dalam posisi puncak penghitungan suara, tetapi Trump tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah.
Baca juga: Trump Marah Besar, Gubernur Pennsylvania Diancam Dituding Curang Dukung Biden: Lihat yg Akan Terjadi
Berbicara dari Gedung Putih, Trump tidak mendukung klaimnya tentang Demokrat dengan rincian atau bukti apa pun.
Pejabat negara bagian dan federal yang dituding curang oleh Trump pun belum melaporkan adanya kecurangan pemilih yang terjadi.
Proses penghitungan suara di seluruh negeri telah berjalan dengan lancar, dan penghitungan sedang berlangsung di beberapa negara bagian ‘medan perang’.
Dalam penghitungan suara sementara, Jumat (6/11/2020) pukul 08.55 WIB , menurut laporan proyeksi Fox News, Biden-Harris memperoleh 73.219.927 suara publik atau popular vote (50,5%).
