Berita Merangin
Gas 3 Kg Langka dan Mahal di Merangin, Pertamina Sebut Warga Terlalu Panik, Pangkalan Nakal Disorot
Menyikapi langkanya dan tingginya harga gas LPG 3 Kg saat ini, Pemerintah Kabupaten Merangin memanggil perwakilan Pertamina Jambi.
Penulis: Muzakkir | Editor: Nani Rachmaini
"Masyarakat terlalu panik, jadi mereka ada yang ambil sampai tiga sekaligus. Dan ini termasuk pelanggaran," terang Riza.
Jika masyarakat tidak panik, dirinya bisa memastikan jika di pangkalan tersedia gas.
Selain itu, pangkalan nakal juga menjadi penyebabnya.
Terpisah, Ketua LPKNI Kabupaten Merangin Sukarlan menyebut jika rapat yang dilakukan oleh pemerintah tidak relevan dan hanya serimonial belaka.
Dikatakan Sukarlan, selama ini pengawasan gas di Kabupaten Merangin sangat lemah dan itu diduga ada oknum yang bermain di belakangnya.
"Rapat sudah sering dilakukan tapi permasalahan dilapangan tidak selesai juga," kata Sukarlan pesimis.
Jika pemerintah dan Pertamina serius menangani hal ini, pastinya persoalan ini sudah lama selesai, tapi kenyataannya sampai saat ini tidak ada penyelesaian.
"Katanya harga gas di Pangkalan itu sesuai HET. Itu hoaks, rata-rata pangkalan di Merangin menjual gas di atas HET," imbuhnya.
Harga Gas di Merangin Melambung Tinggi Disperindag Rekomendasikan Beberapa Pangkalan Untuk Disanksi
Sebelumnya diberitakan, kelangkaan dan tingginya harga gas LPG 3 kg di Kabupaten Merangin disebabkan oleh adanya pangkalan nakal.
Mereka sengaja mejual gas tersebut kepada pengecer sehingga harga gas di Merangin melambung tinggi.
Saat ini, sebagian masyarakat Kabupaten Merangin mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas 3 kg. Selain langka, harga gas yang normlnya hanya Rp 17 ribu, kini melambung hingga Rp 50 ribu.
Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Merangin M Ladani menyebut, baru-baru ini pihaknya turun kelapangan untuk melakukan pemantauan. Dalam pantauan tersebut ditemukan banyak pangkalan nakal.
“Kami temukan dipangkalan tidak ada gas, tapi kami temukan banyak gas dikios. Nah ini kalau tidak pangkalan bermain, tidak mungkin mereka dapat gas,” kata Ladani, Selasa (3/11/2020).
Menurut dia, jika tidak ada pangkalan nakal, kuota gas di Kabupaten Merangin sangat mencukupi, bahkan ada agen yang mengaku kuotanya sudah lebih dari biasanya.