Berita Tanjab Timur

Napak Tilas Jalur Rempah Nusantara, BPCB Provinsi Jambi Gelar FGD Bersama Pemkab Tanjabtim

Diskusi kelompok terpumpun melalui Forum Group Diskusi (FGD). Dengan tema rencana aksi jalur rempah 2021-2024 di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terseb

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Abdullah Usman
Napak Tilas Jalur Rempah Nusantara, BPCB Jambi Gelar FGD Bersama Pemkab Tanjabtim 

Lanjutnya, Provinsi Jambi cukup banyak penghasil rempah terutama di di wilayah ulu, dimana rempah menjadi komoditas menjadi andalan pasar warga dan menjadi pertukaran barang antar pedagang Nusantara.

Tanjabtim merupakan gerbang laut jambi, dan banyak temuan temuan budaya dan artefak.
Melalui kegiatan ini harapannya dapat dijadikan momentum dan mempelajari sistem perdagangan masa lalu yang dapat menjadi pedoman masa kini.

"Tercatat 95 persen wilayah Tanjabtim merupakan jalur rempah, dengan didukung aneka wisata, budaya dan tradisi adat masyarakat di sekitar jalur rempah," jelasnya.

Kepala BPCB Provinsi Jambi, Dr Agus Widiatmoko mengatakan, terkait persiapan jalur rempah Nusantara yang merupakan kerjasama antara Kementrian Kebudayaan RI bersama Pemda Tanjabtim dan lintas OPD yang akan berjalan pada 2021-2024 mendatang.

Semisal pada Dinas Budparpora, dari dinas tersebut program apa saja yang dapat menunjang jalur rempah Nusantara ini, bisa terkait kebudayaan, situs situs cagar budaya yang berhubungan dengan jalur rempah. Bisa seperti perahu kuno hingga makam rangkayo hitam.

Selain itu, tidak hanya terkait budaya saja bisa melalui teknologi pengetahuan tradisional masyarakat. Contoh di kelurahan simpang ada masyarakat pembuat perahu, jongkong, dan makanan makanan yang terkait dengan rempah.

"Hal seperti ini menjadi sesuatu yang luar biasa untuk ditampilkan, nantinya akan kita petakan kita data sehingga Dinas terkait bisa mengangkat dan menguatkan melalui program kepariwisataan mereka," ujarnya.

"Selain itu hal ini juga menjadi program rencana aksi yang harus disiapkan saat ini, sehingga nanti pada tahun 2021-2024 program tinggal pelaksanaannya saja," jelasnya.

Saat ini obyek wisata dan festival yang ditampilkan tersebut hanya sebatas lokal saja, dengan momen ini harapannya dapat dinikmati skala Internasional dan gaungnya lebih lagi. Sehingga efek ekonominya belum terlihat.

Lanjutnya, selain dari sektor pariwisata juga bisa melalui sektor Pendidikan, para pemuda ataupun anak didik juga perlu tahu lebih dalam terkait wilayah kelahiran mereka atau wilayah tempat mereka menimba ilmu.

Sehingga harapannya kedepan timbul rasa penasaran yang tinggi untuk mengetahui dan mendalami terkait budaya yang ada di tempat mereka.

"Untuk itu saat ini kita perlu membangun karakter mereka, sehingga mereka tidak hanya tahu melainkan juga mereka bisa merasa bangga dan peduli akan warisan kebudayaan yang ada," jelasnya.

Dengan penanaman karakter melalui jalur rempah ini melalui muatan lokal dalam pembelajaran, diharapkan timbul rasa keingintahuan dan juga kreatifan mereka untuk melakukan hal yang lebih baik dari yang telah ada saat ini dan terinspirasi untuk melakukan hal hal yang baru.

Dan yang terakhir dari OPD terkait, peran mereka juga sangat penting untuk mensukseskan program jalur rempah ini. Sehingga menjadi benar benar bermanfaat dan bernilai bagi masyarakat.

"Intinya melalui jalur rempah ini bukan sekedar membuat event tercatat di dunia, melainkan menjadi sebuah inspirasi dan pandangan bagi pemuda kita untuk termotivasi berkreasi," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved