Berita Kerinci

Kisruh Antar Desa, Suasana Desa Sungai Tutung dan Sungai Deras Berangsur Kondusif

Minggu malam (1/11) warga Sungai deras dan Sungai Tutung, Kecamatan Air Hangat Timur, bertikai. Bahkan bentrok massa nyaris saja terjadi

Penulis: Herupitra | Editor: Nani Rachmaini
Tribun Jambi/Herupitra
Ilustrasi. Diduga akibat persoalan tanah perladangan, sejak Minggu (25/10/2020) hingga Senin (26/10/2020) siang, dua desa di Kabupaten Kerinci nyaris terjadi bentrok. 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Minggu malam (1/11) warga Sungai deras dan Sungai Tutung, Kecamatan Air Hangat Timur, bertikai.

Bahkan bentrok massa nyaris saja terjadi, beruntung pihak keamanan cepat turun ke lokasi.

Pascakisruh tersebut, saat ini suasana di kedua desa mulai berangsur kondusif.

Pemkab Kerinci tengah menengahi permasalahan kedua desa, yang disebut-sebut akibat dari permasalahan batas tanah perkebunan di bagian timur kedua desa itu.

Baca juga: Mahasiswa Unja Gelar Workshop dan Pembinaan di Desa Sungai Gelam, Upaya Memutus Penyebaran Covid-19

Baca juga: Jadi Tersangka Pengeroyok 2 TNI di Bukittinggi, Michael Simon Ternyata Pengusaha Ternama Bandung

Baca juga: Ibadah Umrah Mulai Dibuka, Kemenag Batanghari Masih Layani Surat Rekomendasi Paspor

Camat Air Hangat Timur, Armen membenarkan saat ini kondisi sudah kondusif.

Ia mengatakan, berdasarkan pertemuan pihaknya dengan kedua perwakilan warga serta lembaga adat setempat Minggu malam (1/11) hampir menunjukkan kata sepakat.

"Insyaallah saat ini kondisi sudah mulai kondusif, kita akan melaksanakan penyelesaian akhir sehingga tercipta kesepakatan bersama," ungkapnya, Senin (2/11/2020).

Dikatakannya, sebelumnya tepatnya pada Juli 2020 permasalahan tanah tersebut sempat mencuat.

Pihaknya dengan cepat memanggil kedua perwakilan warga dan kaum adat untuk duduk bersama membahas permasalahan batas tanah tersebut.

"Dulunya pada bulan juli kita sempat menengahi permasalahan ini."

"Akhir dari kesepakatan permasalahan tersebut diserahkan ke pihak lembaga adat Kecamatan Air Hangat Timur," sebutnya.

Namun sayangnya lanjutnya, sekian lama menunggu pihak lembaga adat kecamatan tidak kunjung menerbitkan keputusan dari batas tanah yang dipersiapkan itu.

"Makanya hari ini sekitar pukul 14.00 WIB, kita bertemu pak Wabup Kerinci, H Ami Taher. Lembaga Aadat kecamatan juga kita bawa untuk mempertanyakan dan mencari solusi permasalahan ini," jelasnya.

Wakil Bupati Kerinci, Ir Ami Taher saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa terkait konflik lahan batas wilayah tersebut pihaknya telah melaksanakan pertemuan dengan camat dan kepala desa.

"Sebenarnya sebelum telah dimediasi lembaga kerapatan adat kecamatan, tapi memang hasil dari mediasi itu yang belum dituntaskan," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved