Dihujat Habis-habisan, Presiden Prancis Emmanuel Macron Mendadak Berkelit Tak Bermaksud Hina Islam

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron benar-benar membuat gaduh umat Islam di dunia

Editor: Teguh Suprayitno
AFP/Ludovic MARIN/POOL
Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut serta dalam konferensi bersama Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Istana Elysee, Paris, Rabu (8/4/2020). 

Guru Belgia Dapat Sanksi

Dailymail memberitakan, sebuah distrik Brussel telah menangguhkan seorang guru yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.

Guru tersebut menunjukkan karikatur itu saat membahas pembunuhan seorang guru Prancis yang menggunakan gambar yang sama, kata juru bicaranya, Jumat.

Guru Belgia, yang bekerja di distrik Molenbeek di Brussels, menunjukkan salah satu kartun yang sebelumnya diterbitkan oleh majalah Perancis Charlie Hebdo saat menjelaskan kematian Samuel Paty.

Pejabat setempat menyebut karikatur Charlie Hebdo tersebut sebagai gambar yang tak sopan atau tidak senonoh.

"Keputusan kami secara unik didasarkan pada fakta bahwa ini adalah gambar yang tidak senonoh. Jika bukan karena Nabi, kami akan melakukan hal yang sama," kata juru bicara Wali Kota Molenbeek.

Pada gambar yang dimaksud, alat kelamin subjek terlihat saat dia berjongkok, telanjang. Murid sekolah itu berusia antara 10 sampai 11 tahun. "Dua atau tiga orang tua mengeluh," kata juru bicara itu.

Guru Perancis Samuel Paty yang dibunuh teroris karena menunjukkan gambar karikatur hina Nabi Muhammad SAW kepada para siswanya.
Guru Perancis Samuel Paty yang dibunuh teroris karena menunjukkan gambar karikatur hina Nabi Muhammad SAW kepada para siswanya. (kompas.com)

Guru bahasa Prancis, Paty, dibunuh dan dipenggal pada 16 Oktober di Conflans-Sainte-Honorine, di luar Paris, oleh seorang radikal Chechnya setelah dia dikecam karena telah menunjukkan kartun tersebut ke kelas tentang kebebasan berekspresi.

Beberapa Muslim menganggap gambar nabi apa pun sebagai penghujatan dan karikatur sebagai pelanggaran terhadap iman mereka.

Hukum Prancis sangat sekuler dan kepercayaan agama tidak menerima perlindungan khusus.

Majalah yang awalnya menerbitkan gambar tersebut, Charlie Hebdo, menjadi sasaran serangan ekstremis tahun 2015 yang menewaskan 12 orang.

Baca juga: 2 TNI Babak Belur Dikeroyok Anggota Klub Moge di Bukittinggi, Dua Jadi Tersangka, Satu Masih Remaja

Menyusul pembunuhan Paty yang berusia 47 tahun, Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan pembelaan yang berapi-api atas kebebasan berekspresi, termasuk hak kartunis untuk mencerca tokoh agama.

Negara tetangga Belgia, seperti Prancis, telah mengalami sejumlah serangan dalam beberapa tahun terakhir dan Molenbeek, yang memiliki populasi Muslim yang besar, menjadi terkenal sebagai sarang radikal.

Juru bicara wali kota menekankan skorsing itu bukan hukuman, tapi untuk menjaga ketertiban sementara prosedur disiplin dijalankan, setelah itu guru bisa menghadapi tindakan administratif.

5 Kelainan Presiden Perancis Emmanuel Macron

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved